Oleh :
Yulia Enshanty, S.Pd ( Mahasiswa Magister Pendidikan Geografi, Pascasarjana Universitas Siliwangi, Guru Geografi di SMAN 1 Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi )
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi (gempa tektonik). Gempa bumi jika didasarkan pada penyebabnya bisa disebabkan oleh letusan gunung api (gempa vulkanik) dan gempa bumi runtuhan, yaitu gempa bumi yang disebabkan oleh runtuhnya tanah atau batuan. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan kedalaman hiposentrumnya (pusat gempa di dalam bumi), gempa bumi dapat dibedakan menjadi:
Gempa bumi dalam yaitu gempa bumi yang hiposentrumnya terletak lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini biasanya tidak terasa di permukaan bumi, tetapi dapat menyebabkan gelombang seismik yang dapat dirasakan di daerah yang jauh.
Baca Juga:Retribusi Parkir di Kabupaten Subang Baru Capai Rp700 Juta, Pengelolaan di Lapangan Jadi KendalaKementerian Agama Kabupaten Purwakarta Ingatkan Orang Tua Pilih Ponpes Berizin
Gempa bumi menengah, yaitu gempa bumi yang hiposentrumnya terletak antara 60 km dan 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini biasanya terasa di permukaan bumi, tetapi tidak menimbulkan kerusakan yang besar.
Gempa bumi dangkal, yaitu gempa bumi yang hiposentrumnya terletak kurang dari 60 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini biasanya terasa sangat kuat dan dapat menimbulkan kerusakan yang besar.
Indonesia merupakan negara rawan bencana gempa bumi. Hal ini disebabkan karena wilayah Indonesia merupakan jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Indonesi juga banyak terdapat gunung api, sehingga ancaman gempa vulkanik juga merupakan hal yang tidak bisa dihindari di negeri ini. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), rata-rata terjadi 1.500 gempa bumi di Indonesia setiap tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 100 gempa bumi berkekuatan lebih dari 5 skala Richter.
Potensi terjadinya bencana gempa bumi yang begitu besar mengharuskan pengetahuan mengenai gempa bumi perlu ditanamkan sejak dini, terutama pada pelajar, hal ini dikarenakan pelajar merupakan generasi penerus yang akan membangun Indonesia di masa depan, dan pelajar ini diharapkan mampu menyebarkan pemahaman tentang gempa bumi di lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan pembelajaan di sekolah, pemahaman tentang gemppa bumi ini bisa didapatkan dari mata pelajaran geografi.