Oleh :
Yulia Enshanty, S.Pd (Mahasiswa Magister Pendidikan Geografi, Pascasajana Universitas Siliwangi, Guru Geografi di SMAN 1 Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi)
Korupsi merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh Indonesia. Berdasarkan hasil survei Transparency International, Indonesia menempati peringkat ke-102 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) tahun 2022, hal ini menunjukkan bahwa korupsi masih menjadi permasalahan yang serius di Indonesia. Transparency International melaporkan, Indonesia memiliki skor indeks persepsi korupsi (IPK) 34 dari skala 0-100 pada 2022. Skor 0 menunjukkan negara yang sangat korup, dan skor 100 artinya sangat bersih dari korupsi.
Skor ini menjadikan Indonesia sebagai negara terkorup ke-5 di Asia Tenggara. Menurut laporan tersebut, rata-rata IPK global pada 2022 sebesar 43, dengan demikian, indeks korupsi Indonesia lebih buruk dari rata-rata dunia.
Baca Juga:Program Light Up the Dream UID Jawa Barat, Penyalaan Listrik Gratis 10 Pelanggan UP3 PurwakartaDari Mana Pengetahuan yang Kita Miliki Berasal?
Salah satu cara untuk mengatasi korupsi adalah dengan menanamkan sikap antikorupsi sejak dini, yaitu pada generasi muda. Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia, oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada generasi muda agar mereka memiliki sikap yang jujur, berintegritas, dan bertanggungjawab. Cara yang paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada generasi muda adalah dengan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Kurikulum Merdeka yang sudah mulai diberlakukan di seluruh satuan pendidikan, terdapat Profil Pelajar Pancasila yang menjadi acuan bagi pendidikan Indonesia dalam mempersiapkan generasi muda yang memiliki karakter unggul. Profil Pelajar Pancasila ini bersumber dari Pancasila dan bertujuan untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.Keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan sikap antikorupsi.
Dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat menumbuhkan sikap jujur dan adil. Dimensi ini berkaitan dengan sikap dan perilaku yang mencerminkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai agama, seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab, dapat menjadi dasar bagi seseorang untuk memiliki sikap antikorupsi.