Implementasi keimanan yang kuat, seseorang tidak akan mudah tergoda untuk melakukan tindakan korupsi. Dimensi berkebinekaan global, dimensi ini berkaitan dengan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik perbedaan suku, agama, ras, budaya, status sosial dan gender. Sikap toleransi dan menghargai perbedaan dapat menjadi benteng untuk mencegah terjadinya korupsi, karena umumnya korupsi dapat terjadi karena adanya perbedaan kepentingan. Dimensi bergotong royong, dimensi ini berkaitan dengan sikap dan kemampuan untuk bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas dan masalah bersama. Sikap gotong royong dapat mendorong seseorang untuk saling peduli dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain apalagi merugikan kepentingan umum, termasuk tindakan korupsi.
Dimensi mandiri, berkaitan dengan sikap dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah secara mandiri. Sikap mandiri dapat mendorong seseorang untuk berpikir kritis dan tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi dan dapat menumbuhkan sikap bertanggung jawab atas tindakan yangn dilakukan. Dimensi bernalar kritis dapat menumbuhkan sikap kritis terhadap penyalahgunaan wewenang. Dimensi ini berkaitan dengan sikap dan kemampuan untuk berpikir logis, kritis, dan analitis dalam memecahkan masalah. Sikap kritis dapat mendorong seseorang untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas, termasuk informasi yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan korupsi. Dimensi kreatif berkaitan dengan sikap dan kemampuan untuk menghasilkan gagasan atau ide baru, serta mampu memecahkan masalah secara inovatif. Sikap kreatif dapat mendorong seseorang untuk mencari solusi baru dalam menyelesaikan masalah, termasuk menyelesaikan masalah korupsi.
Pentingnya menanamkan Profil Pelajar Pancasila secara holistik kepada generasi muda. Dengan menanamkan Profil Pelajar Pancasila, diharapkan generasi muda dapat memiliki sikap antikorupsi yang kuat.
Baca Juga:Program Light Up the Dream UID Jawa Barat, Penyalaan Listrik Gratis 10 Pelanggan UP3 PurwakartaDari Mana Pengetahuan yang Kita Miliki Berasal?
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menanamkan Profil Pelajar Pancasila dan sikap antikorupsi pada generasi muda disekolah misalnya implementasi dalam mata pelajaran dan bisa juga dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler ataupun dalam bentuk kegiatan lain di sekolah. Materi antikorupsi dapat dimasukkan dalam kurikulum mata pelajaran tertentu, seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), atau Ekonomi. Materi antikorupsi juga dapat dimasukkan dalam mata pelajaran lain, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, atau Seni Budaya. Sekolah juga dapat melakukan kegiatan kampanye antikorupsi untuk membantu meningkatkan kesadaran tentang bahaya korupsi dan pentingnya sikap antikorupsi. Kampanye antikorupsi di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya memasang poster atau spanduk antikorupsi di lingkungan sekolah, menayangkan video atau film antikorupsi, melakukan diskusi atau seminar antikorupsi, mengadakan lomba atau kompetisi antikorupsi.