Pengolahan Sampah Rosok di Simo, Boyolali (bagian1)

Pengolahan Sampah Rosok di Simo, Boyolali (bagian1)
0 Komentar

Sumber : https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/komposisi

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (sipsn) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, proporsi sampah plastic di Kabupaten Boyolali hampir sebesar 21 %, dan rata-rata di beberapa kabupaten/kota lebih dari 10 % total sampah. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ketersediaan bahan baku pengolahan sampah plastic cukup prospektif. Kecendurungan peralatan-peralatan berbahan plastic semakin besar karena harganya yang relative murah dan mudah didapat.

Di Dukuh Sirah Desa Kedunglengkong Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali dikenal dengan sebutan kampung rongsok karena hampir satu kampung memiliki usaha kegiatan pengolahan sampah/rongsokan. Lokasi dukuh ini berada pada lereng perbukitan Gunung Madu Simo yang merupakan masih rangkaian perbukitan kapur Kendeng. Tutupan lahan sebagian besar berupa hutan rakyat dengan vegetasi kayu jati, mahoni, dan akasia/kormis. Jenis tanah di daerah ini sebagian grumosol dan asosiasi mediteran merah kuning. Usaha pengolahan sampah yang terbesar adalah penggilingan bijih plastic dari sampah/rongsokan. Bahan rosok plastik diperoleh dari daerah lingkungan Kabupaten Boyolali dan bahkan ada yang didatangkan dari luar kabupaten seperti ; Sragen, Grobogan, Blora. Rosok plastic dibeli dari para pengumpul sampah rosok dan para pengepul sampah rosok. Kemudian di Dukuh Sirah oleh warga yang melakukan usaha olahan bijih plastic dipilah-pilah/sortir sesuai jenis rosoknya, baru selanjutnya digiling dan dijual ke pabrik-pabrik cetakan plastic di Surakarta, Boyolali, bahkan dikirim ke Jakarta dan Surabaya.

Hasil wawancara dengan salah satu pengusaha olah rosok di Dukuh Sirah, Pak Supri (50 tahun) kegiatan usaha pengolahan sampah di Dukuh Sirah telah dilaksanakan kurang lebih sejak tahun 2007. Kegiatan usaha yang dirintisnya kemudian diikuti oleh tetangga warga sekitar, hingga saat ini kurang lebih 30an KK yang melakukan usaha serupa. Mula-mula kegiatan ekonomi penduduk sebagai petani desa dengan lahan tegalan dan sawah tadah hujan, sekarang hampir seluruh warga Dukuh Sirah melakukan usaha olah sampah/rosok plastic.

Baca Juga:Servis Shock Motor di Rizky Shockbreaker bikin Pelanggan Puas dan Dapat GaransiAnalisis Kesesuaian Perubahan Kurikulum dengan Mata Pelajaran Geografi

Kegiatan mereka berdasarkan Undang-undang pengelolalaan sampah termasuk kegiatan proses daur ulang sampah. Tahap pengelolaan yang mereka lakukan diantaranya ;

0 Komentar