Pengolahan Sampah Rosok di Simo, Boyolali (bagian1)

Pengolahan Sampah Rosok di Simo, Boyolali (bagian1)
0 Komentar

1) Pengumpulan,

2) Pemilahan/sortir,

3) Penggilingan,

4) Pencucian,

5) Pengeringan,

6) Pengepakan,

7) Penjualan/pemasaran.
Oleh karena proses yang panjang maka warga dalam melakukan usaha ini memerlukan tenaga buruh/pembantu dalam proses ini. Lebih lanjut beliau memaparkan bahwa dalam usahanya dibantu oleh 8 pekerja. Para tenaga kerja bahkan datang dari luar Boyolali (Sukoharjo, Sragen, Grobogan, dan Blora). Mereka bekerja dengan system pengupahan borongan yang artinya bekerja bukan dibatasi waktu melainkan berdasarkan seberapa berat produktifitas sortir yang dihasilkan, dengan hasil antara Rp 700.000 hingga Rp 1.250.000 per minggu, dan pulang kampung antara 1-2 minggu sekali. Menurut pengakuan salah satu pekerja dalam 1 minggu menerima rata-rata Rp 700.000. Penghasilan upah yang mereka terima dalam 1 bulan berarti sudah melebihi Upah minimum Kabupaten Boyolali yang sebesar Rp 2100.000. Dalam memperoleh bahan baku plastic (sampah/rosok) para pengusaha membeli dengan harga Rp 3000-Rp5000 per kg.

Kemudian menjualnya ke pabrik cetakan dengan kisaran harga Rp 6000-Rp 9000 per kg. Jika kondisi cuaca baik dalam pengeringan, volume penjualan rata-rata mencapai 15.000 ton per minggu. Proses kegiatan pengolahan sampah/rosok plastic di Dukuh Sirah, sebagai berikut ;

Yang pertama dalam proses pengumpulan untuk memperoleh bahan baku, menerima kiriman langsung ataupun bersedia mengambil dari tempat penyedia/pengepul.

Baca Juga:Servis Shock Motor di Rizky Shockbreaker bikin Pelanggan Puas dan Dapat GaransiAnalisis Kesesuaian Perubahan Kurikulum dengan Mata Pelajaran Geografi

Yang kedua dalam proses pemilahan/sortir dilakukan oleh pekerja dengan memisahkan sesuai jenis bahan plastic, warna putih/bening disendirikan, atau logam, serta memecah/memotong agar mudah diselep.
Tahap berikutnya adalah memindahkan ke tempat penggilingan/selep untuk digiling menjadi Kristal-kristal plastic.

Tahap berikutnya merupakan rangkaian jaringan selep, hasil selep langsung masuk ke dalam bak penampungan yang sudah berisi air, sebagai tempat pencucian. Pencucian dapat dilkakukan beberapa tahap dari bak pertama ke bak berikutnya.

Pada tahap pengeringan, Kristal-kristal plastic hasil selep dijemur pada tempat terbuka dengan sinar matahari, seperti pengeringan gabah dan jagung.

Setelah hasil produksi keriring kemudian dimasukkan ke dalam kantong-kantong pengepakan untuk siap dijual.

Pada tahap terakhir penjualan, dilakukan penawaran ke pabrik-pabrik industry cetak plastic, dan dipilih harga yang tertinggi untuk dijual, meliputi (Surakarta, Boyolali, Surabaya, Jakarta. Pengiriman barang menggunakan Truk jasa ekspedisi.

Laman:

1 2 3
0 Komentar