Sekuler dan Islam, Berlainan Jalan

Sekuler dan Islam, Berlainan Jalan
0 Komentar

قال تعالى:يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {21} الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَآءَ بِنَآءًوَأَنزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلاَ تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

“ Hai manusia, sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa (21). Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagi rezeki untukmu: karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui (22) (Al-Baqarah)

Bagi kaum muslimin, Allah ta’ala merupakan pencipta alam semesta termasuk manusia yang tiadalah diciptakan-Nya, melainkan dengan maksud tertentu. Dia memberi petunjuk melalui para Rasul-Nya yang menjadi manusia pilihan, jalan hidup yang agung yaitu Islam. Manusia termasuk bagian daripada alam semesta namun memiliki keistimewaan berupa kebebasan berkehendak, manusia dapat memilih apakah ingin berjalan tunduk patuh terhadap Tuhannya atau memberontak terhadap-Nya. Setiap pilihan pasti ada konsekuensi yang diterima yakni berupa kemuliaan atau hukuman atas kerugian di akhirat kelak. Allah berfirman :

أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ

“ Maka apakah mereka mencari diin yang lain dari diin Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan”. (Ali-Imran : 83)
Hari ini, kita hidup di dunia yang sifatnya sementara. Sejatinya kehidupan di dunia ini adalah ujian bagi manusia khususnya kaum muslimin. Banyak ujian menghadang yang akan menjauhkan manusia dari fitrah asalnya yaitu Islam. Tak perlu tertipu dengan kejayaan Falsafah Barat yang sejatinya adalah kemajuan yang semu dan menipu. Sebelum mereka ada kejayaan Kaum Aad, Tsamud, Sodom yang terbukti sia-sia.

Baca Juga:Ditanya Target Jawa Barat, Prabowo: InsyaAllah Bagus!Menanamkan Profil Pelajar Pancasila untuk Memiliki Jiwa Antikorupsi

Sekularisme ala Barat sesungguhnya membuat manusia keluar dari fitrahnya sebagai hamba tuhan. Jadi, islam tidak mengenal istilah sekuler, karena muslim sendiri adalah manusia yang tunduk berserah diri, sedangkan sekuler adalah pemberontakan menjadi manusia yang ingkar terhadap tuhannya.

Sebagai penutup, seorang cendikiawan barat bernama Prof. M. Thonnon pernah berkata :

“ Tuan orang timur (Islam) sangat gemar meniru kami orang barat, tetapi yang tuan tiru ialah perkara-perkara yang amat rendah, kerusakan-kerusakan dan hal yang sama sekali tidak berguna, bahkan tuan sangat gemar meniru kami yang oleh orang barat sendiri dianggap penyakit yang merusakan tubuh, yang orang-orang terpelajar Eropa sendiri memeranginya. Jikalau tuan inigin kemajuan yang sebenar-benarnya dan berdiri sama tinggi dengan kami, maka pertama-tama pegang teguhlah agamamu, sebab aku dapati Al-Qur’an itu berisi pengajaran luhur yang cukup untuk mengatur peri lahir batinmu”.

Laman:

1 2
0 Komentar