Asep Nuroni pernah menjadi camat tiga kali, kepala dinas tiga kali, Asda 1 Bidang Pemerintahan dan Sekda Subang.
Lalu Sumasna pernah menjabat Kepala Bapeda Subang, Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat, Kepala Bappeda Jabar, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jabar.
Namun, penjabat Bupati Subang juga tak menutup kemungkinan berasal dari Kemendagri. Bakri, merupakan penjabat yang diusulkan oleh PDIP Subang.
Sejumlah elemen masyarakat telah menyampaikan pandangannya mengenai penjabat bupati Subang ini. Misalnya dari Angkatan Muda Ka’bah (AMK) Subang.
Baca Juga:Pembayaran Pajak Kendaraan di Subang Sudah Tembus Rp157,664 MiliarPrabowo Yakin Raih Suara Mayoritas di Jawa Barat
Ketua Pimpinan Cabang Angkatan Muda Ka’bah Kabupaten Subang, Agus Eko Muchamad Solihin mendukung Sekda Subang Asep Nuroni untuk menjadi Pj Bupati Subang.
“Kalau Pj Bupati Kabupaten Subang bukan Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, saya menghitung, pembangunan di Kabupaten Subang tidak akan berkesinambungan. Bakal ada beberapa pembangunan yang sudah direncanakan bakal gagal di tengah jalan,” ujar Eko, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, Menteri Dalam Negeri harus mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap masyarakat Kabupaten Subang, jangan berpikir terlalu politis, agar tidak mengorbankan masyarakat Kabupaten Subang.
“Kalau mengangkat pejabat dari Kementerian Dalam Negeri atau pejabat dari Pemprov Jabar, maka bau kepentingan politis, sangat kentara,” ucap Eko.
Salah satu PNS Subang Diki mengatakan, penjabat Bupati Subang pantas diemban oleh Sumasna. Dia menilai, Sumasna sosok cerdas dan mampu menyeimbangkan berbagai kepentingan dinilai bisa memimpin Subang sementara waktu.
“Dulu pernah satu dinas, orangnya baik, luwes dan berkharisma,” terangnya.
Sementara itu, aktivis Subang Jaka Arizona mengatakan, tidak ada salahnya penjabat Bupati Subang dari Kemendagri. Terpenting, kata Jaka, yang bisa memahami kultur masyarakat Subang.
Dia pun berharap penjabat bupati yang meskipun berasal dari Kemendagri agar memiliki visi membangun Subang.
Baca Juga:Pengolahan Sampah Rosok di Simo, Boyolali (bagian 2/habis)Pengolahan Sampah Rosok di Simo, Boyolali (bagian1)
“Intinya Pj bupati yang memimpin hampir satu tahun ke depan ini punya visi membangun ” ujarnya.
Dia melihat, urusan penujukkan pj bupati ini sarat akan kepentingan politik.
Akademisi dari Stiesa Subang, Dr Gugyh Susandy mengatakan, posisi Pj bupati merupakan hasil dari proses administrasi, yang bukan melalui proses politik lewat pilkada.