Pojokan 181, Guyub
Yang Gaib itu bukan hanya soal voodoo, santet, ilmu gaib atau segala hal yang berbau klenik.
Walau faktanya yang klenik-gaib dicoba untuk dinyatakan dalam berbagai bentuk; film bergenre horror, praktik horror kepada sesama dengan laku egois dan tak bernurani.
Umumnya persepsi kita tentang ghoib berkaitan dengan sesuatu yang tak dapat dipancaindrai dan menakuti.
Baca Juga:Dirut PLN Darmawan Prasodjo Kembali Dinobatkan Jadi CEO Of The YearPojokan 180, Plausible
Arti kata ghoib-gaib sendiri adalah menyingkirkan, menghilangkan, melenyapkan, menyembunyikan, merahasiakan sesuatu.
Sehingga sesuatu tersebut tidak tampak, tersembunyi dan tidak nyata.
Jadi ghoib bukan berkaitan dengan perkara ketakutan pada makhluk tak kasat mata.
Yang gaib itu adalah alter ego-nafsu, perasaan dan nurani kita. Itu semua tak terindrai, namun mengindrai pancaindra kita.
Apapun yang menjadi laku lampah kita terindrai oleh yang gaib yang ada dalam diri kita sendiri.
Seperti halnya kebencian, kesenangan, kecintaan, semua adalah hal yang terpancar dalam laku lampah.
Laku lampah yang diindrai dari perasaan, ego dan nurani yang gaib dalam diri kita.
Kita bisa melihat bentuk kebencian, kecintaan atau apapun yang muncul dari perasaan diri kita itu dari laku lampah kita.
Baca Juga:24 Ribu Rumah Tangga di Jabar Dapat Sambungan Listrik Gratis dari Pemerintah dan PLNCOP28 Dubai Dibuka, Dirut PLN Paparkan Inovasi dan Ajak Kolaborasi Global Untuk Capai NZE Nasional 2060
Namun pada kemampuan untuk menunggingkan pangkat jabatan untuk bisa merendah pada sesama, menyingkirkan kesombongan untuk menghargai, melenyapkan adigang adigung untuk memandang lebih kekurangan diri, menyembunyikan ego-nafsu untuk bisa melayani.
Yang gaib dan menakutkan itu adalah jika diri tak mampu membendung egoisme yang melahirkan kebebalan nurani.
Kita bisa belajar “meng-gaibkan” diri itu dalam laku guyub warga masyarakat.
Laku guyub warga dalam berbagai bentuk aktivitas sosial; gotong royong, kerja bakti, dan kebersamaan warga itulah kelas untuk belajar menjadi gaib.
Ghuyub dalam kosa kata Arab berarti segala yang gaib. Ghuyub merupakan jamak dari ghoib (single).
Maka guyub nya warga adalah kerelaan diri kita untuk menghilangkan, mengtakasatmatakan, menetralkan egoism pribadi untuk kepentingan bersama.
Tanpa memandang pangkat, jabatan, harta dan status sosial lainnya.