Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Pembelajaran berdiferensiasi mengarahkan siswa diberikan pilihan yang bervariasi dalam hal materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian. Tujuan utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat mencapai potensi maksimal mereka dan merasa termotivasi dalam proses belajar.
Salah satu cara untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka adalah dengan memberikan pilihan pada siswa dalam memilih materi pembelajaran. Siswa diberikan kebebasan untuk memilih topik yang mereka minati dan ingin pelajari lebih lanjut. Misalnya, jika ada siswa yang tertarik dengan ilmu pengetahuan alam, mereka dapat memilih untuk fokus pada mata pelajaran seperti biologi, fisika, atau kimia. Sebaliknya, jika ada siswa yang tertarik dengan seni dan musik, mereka dapat memilih untuk fokus pada mata pelajaran seperti seni rupa, tari, atau musik. Kebijakan ini diharapkan siswa akan lebih termotivasi untuk belajar karena mereka dapat belajar sesuai minat dan kebutuhan mereka sendiri.
Selain itu, pembelajaran berdiferensiasi juga melibatkan penggunaan metode pengajaran yang bervariasi. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, sehingga penting bagi guru untuk menggunakan berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Misalnya, bagi siswa yang lebih visual, guru dapat menggunakan media visual seperti video atau gambar untuk membantu pemahaman mereka. Bagi siswa yang lebih auditory, guru dapat menggunakan metode diskusi atau ceramah untuk memudahkan pemahaman mereka.
Baca Juga:Polres Karawang Identifikasi Sembilan Pelaku Tawuran PelajarBKPSDM Karawang Panggil Sekdistan Tegur ANT
Dengan menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa, proses belajar akan lebih efektif dan siswa akan lebih terlibat dalam pembelajaran.
Setiap siswa memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda dalam bidang akademik, oleh karena itu, penilaian harus dilakukan berdasarkan kemampuan dan prestasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Misalnya, jika ada siswa yang lebih baik dalam berbicara dan menulis, mereka dapat dinilai berdasarkan presentasi lisan atau tulisan. Sebaliknya, jika ada siswa yang lebih baik dalam pemecahan masalah atau keterampilan praktis, mereka dapat dinilai melalui ujian praktik atau proyek. Penilaian yang berbeda-beda menjadikan siswa akan merasa dihargai dan hasil belajar mereka akan lebih akurat tergambarkan.