KARAWANG – Masih tingginya bencana terjadidi Karawang, oleh sebab itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mengadakan rapat koordinasi untuk membahas penyusunan rencana penanggulangan bencana.
Kepala BPBD Karawang, Mahpudin, mengundang berbagai pihak terkait, termasuk dinas instansi kebencanaan, pemerintah swasta, komunitas lingkungan, pengusaha, akademisi, dan media.
Rapat ini bertujuan untuk menyusun rencana penanggulangan bencana lima tahunan mulai tahun 2023 hingga 2028, yang menjadi turunan dari Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Karawang.
Baca Juga:Kantor Imigrasi Karawang Tolak Ratusan Pemohon Paspor yang Diduga Ingin Jadi PMI IlegalJelang Nataru Polres Subang Musnahkan Narkotika
Dalam kajian risiko bencana, teridentifikasi bahwa Kabupaten Karawang rawan terhadap berbagai bencana, termasuk longsor, banjir, angin topan, puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, serta bencana kegagalan teknologi.
Mahpudin menyampaikan bahwa rencana penanggulangan akan memprioritaskan enam bencana tersebut.
Mahpudin juga menjelaskan bahwa Kabupaten Karawang memiliki kawasan industri yang luas, sehingga kegagalan teknologi di pabrik-pabrik dapat memiliki dampak signifikan.
“Sebagai contoh, perusahaan yang memproduksi bahan peledak menjadi prioritas dalam rencana penanggulangan bencana,” ujarnya.
BPBD Karawang melibatkan tim dalam menyusun rencana ini, termasuk masyarakat yang tergabung di dalamnya untuk memberikan masukan.
Mahpudin menyampaikan harapannya agar masyarakat dapat memberikan masukan guna menciptakan produk penanggulangan bencana yang efektif.
“Rencana penanggulangan bencana ini tidak hanya sebagai panduan untuk instansi terkait tetapi juga sebagai informasi terbuka kepada masyarakat,” katanya.
Mahpudin mengajak teman-teman media untuk menyampaikan informasi ini kepada masyarakat sehingga dapat mendapatkan masukan yang berharga untuk meminimalisir dampak bencana di Kabupaten Karawang. (use)