Najip menjelaskan, IKA UPI merupakan wadah sinergi dan kolaborasi antara alumni dan almamater. Sinergi dan ruang kolaboraai itu makin terbuka dengan adanya regulasi tentang indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi.
Pada indikator pertama misalnya, kinerja perguruan tinggi ditentukan oleh performa alumni dalam melanjutkan studi, bekerja dengan gaji 1,2 upah minum provinsi (UMP), dan wirausaha.
Keberadaan alumni juga relevan dengan indikator kedua IKU, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus. Juga membuka peluang untuk menghadirkan Praktisi Mengajar di dalam kampus sebagai indikator keempat.
Baca Juga:Kadisdik Minta Ortu Jadikan Libur Nataru sebagai Momen Kebersamaan dengan AnakBawaslu Ingatkan Peserta Pemilu Patuhi PKPU saat Kampanye
Pada saat yang sama, sekaligus menjadi ruang besar bagi dosen untuk berkegiatan di luar kampus pada indikator ketiga.
Di bagian lain, Kepala Biro B-Universe Bandung/Jawa Barat ini menyampaikan highlight program IKA UPI. Saat ini, sambung Najip, IKA UPI tengah melakukan pendataan anggota IKA dan konsolidasi organisasi.
Pada saat yang sama, IKA UPI aktif menggalang dana publik untuk kemudian disalurkan dalam bentuk beasiswa bagi mahasiswa UPI. Beasiswa teesedia dalam tiga kategori, meliputi reguler, khusus, dan intermediasi.
“Beasiswa ini kami salurkan secara reguler setiap semester dan berkesinambungan selama delapan semester. Beasiswa kesinambungan mencakup biaya kuliah, biaya hidup (living cost), dan asrama. Kami mengundang Teteh-teteh semua untuk menjadi donatur, baik reguler maupun skema khusus alumni PGPAUD untuk mahasiswa PGPAUD,” papar Najip.(*)