PASUNDAN EKSPRES – Apa kamu merasa asam lambung naik? Padahal kamu sedang liburan, tapi pastikan dulu yuk, benar apa tidak keadaan itu bagian dari efek samping asam lambung naik.
Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) telah menjadi sorotan utama dalam dunia kesehatan.
Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan, menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti nyeri pada ulu hati, heartburn, dan ketidaknyamanan di dada bagian bawah dan perut.
Mengatasi Asam Lambung, Lengkap dengan Penyebab dan Solusinya
Baca Juga:Panwascam Tanjungsiang Pantau Gudang dan Koordinasi Distribusi Logistik Pemilu 2024Peristiwa Subang: Kosim Terbawa Arus di Cilamatan sampai Jembatan Ambrol di Sukahurip
Dalam menghadapi tantangan ini, pengetahuan tentang cara meredakan gejala menjadi kunci, dengan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan sebagai opsi utama.
Penyebab munculnya penyakit asam lambung melibatkan mekanisme kompleks dalam tubuh.
Saat menelan, otot sfingter esofagus bagian bawah berfungsi untuk membuka dan menutup, memungkinkan makanan dan cairan mengalir ke perut.
Gangguan atau pelemahan pada otot sfingter ini dapat menyebabkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, memicu iritasi dan peradangan.
Hernia hiatus, di mana bagian atas perut dan sfingter bergerak di atas diafragma, adalah salah satu penyebab umum GERD.
Ini Dia Khasiat Air Kelapa untuk Asam Lambung yang Dijamin Ampuh Memberantas Gerd
Berbagai faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena GERD, mulai dari berat badan berlebih, kehamilan, merokok, hingga kondisi medis seperti scleroderma.
Pola makan dan jenis obat-obatan tertentu juga dapat menjadi pemicu gejala penyakit asam lambung.
Baca Juga:Penemuan Kilang Minyak Terbaru di Bekasi: Proses Eksplorasi dan Tantangan Bagi Pemerintah DaerahKyla dan Zara dalam Satu Podcast, Akui Tak Pernah Akur dan Sering Ribut
Gejala penyakit asam lambung umumnya menciptakan sensasi terbakar yang tidak nyaman di dada, bahkan dapat menjalar hingga ke leher.
Gejala ini dapat memburuk saat berbaring atau membungkuk, seringkali berlangsung beberapa jam setelah makan.
Ketika GERD kambuh, beberapa ciri khas muncul, seperti rasa panas atau heartburn, kesulitan kenyang, sering bersendawa, sakit tenggorokan, mual, muntah, bau mulut, dan batuk tanpa dahak.