PASUNDAN EKSPRES – Refal Hady Bintangi Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, Tayang 2024. Cinta Tak Pernah Tepat Waktu adalah film Inodonesia terbaru adaptasi novel populer karya Puthut EA berjudul sama.
Film ini digarap oleh sutradara kenamaan Hanung Bramantyo, yang sebelumnya memproduksi film Trinil, Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, dan Rahasia Rasa.
Novelnya sendiri bercerita tentang Daku yang merupakan seorang penulis dihadapkan dengan pilihan untuk segera menikah, tetapi selalu kalah dalam urusan percintaan.
Baca Juga:Sinopsis Harus Kawin, Series Komedi Romantis Terbaru WeTVResep Tongkol Suwir Kemangi, Bikin Nafsu Makan Bertambah
Sialnya, kekasihnya Nadya tidak bisa menunggu untuk menikah lagi karena ada lamaran dari pria lain.Secara terpaksa, Daku harus bertemu gadis-gadis lain, termasuk pilihan ibunya sendiri yang kemudian bersikeras ia tolak.
Demi memerankan karakter Daku, Refal Hady sampai mempelajari dialek bahasa Jawa, lho.
“Daku ini seorang penulis cerpen dan juga novel, dia cukup kreatif tapi juga sangat-sangat rumit pikirannya. Dia selalu berpetualang, untuk mencari jawaban-jawaban itu. Pastinya senang bisa bekerja sama dengan Mas Hanung, mendengar judulnya saja itu aku pribadi merasa kok ini sama (dengan yang saya rasakan), belum lagi saat membaca novel, juga sinopsisnya, ternyata banyak hal-hal yang semakin relate layaknya membaca kehidupan kita. Baik keresahannya, pergolakan batinnya, mencoba untuk mengobati luka hatinya, mencari jawaban-jawaban, ya seperti itulah,” terang Refal Hady yang mengutip dari Tribunjogja.
Refal Hady mengaku sejumlah persiapan harus ia lakukan, salahs atu di antaranya adalah berusaha menggunakan dialek Bahasa Jawa.
“Aku berusaha berdialek Jawa nih, tolong dibantu,” kelakar Refal Hady .
“Selain itu, film ini nggak cuma bicara soal dialek tapi juga banyak monolog yang penonton juga harus merasakan keresahan sosok Daku ini,” ujarnya.
Sementara untuk para pembaca setia novel best seller, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu akan disuguhkan visualisasi menawan dari plot cerita tokoh Aku.
Adaptasi cerita akan sedikit berbeda dengan plot novel namun, tetap membawa jiwa sang tokoh utama yang tidak ingin sekadar mencicipi cinta sejati, melainkan ingin mencicipi cinta yang bukan sesaat.
Baca Juga:Resep Martabak Manis Teflon Anti Gagal, Begini Cara MembuatnyaSinopsis Series The Aces, Tentang Persaingan Dunia Biliar
“Tentunya senang saat mengetahui novel ini akan difilmkan, apalagi menurut saya ini novel yang tidak mudah karena ada banyak monolog, banyak pikirannya yang berbicara sendiri, jadi kalau dibikin adegan seperti apa ya. Saya pun ingin tahu juga jadinya seperti apa,” ungkap Puthut EA , sang penulis novel.