Sungguh, kita akan merugi jika enggan bermuhasabah.
Tidak ada rasa sesal yang muncul ketika kita melewatkan kebaikan.
Orang yang mau melakukan muhasabah akan selalu melihat kekurangan pada diri sendiri.
Manfaatnya adalah tampil menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam pandangan Allah.
Al-Qur’an telah memberikan isyarat agar kita bermuhasabah setelah beramal
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok atau akhirat dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surat Al-Hashr: 18).
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat Singkat Tahun Baru Masehi Muhasabah tahun baruHP Ram 12 GB Termurah Akhir Tahun 2023
Seorang ulama besar, Muhammad bin Waqash, adalah sosok yang mengisi kehidupannya dengan penuh rasa takut yang luar biasa atas dosa-dosanya yang pernah ia lakukan dan digelayuti kerinduan untuk segera berjumpa dengan Allah.
Ketika ditanya bagaimana keadaanmu pada pagi hari ini, beliau menjawab,
“Di pagi hari ini, aku merasa kematianku semakin dekat, semakin jauh dari cita-citaku, dan aku merasa amalku hanya berisi keburukan.”
Mari bermuhasabah dengan memperbaiki niat, amal, dan perbuatan dosa yang kita kerjakan.
Kita hadirkan muhasabah dalam kehidupan kita dengan sering memohon ampun kepada Allah.
Karena apakah layak dan pantas kita lepas tahun yang lama dan sambut tahun yang baru dengan maksiat, sementara amal kita masih jauh dari kesempurnaan dan ajal kita semakin dekat?
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah.
Ketiga
Kita manfaatkan kesempatan hidup yang Allah berikan dan sisa umur yang masih ada dengan beramal kebaikan di jalan Allah dan berbuat hal yang bermanfaat bagi sesama.
Suatu hari, Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam memberikan nasihat kepada seseorang dengan berkata,
“Manfaatkan 5 perkara sebelum 5 perkara:
Baca Juga:Kelebihan Dan Kekurangan Samsung Galaxy M20Sebelum Anda Membeli Oppo A92 Simak Speknya disini
- waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
- waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
- masa tayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
- masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.”
Ini hidupmu sebelum datang kematian.
Hadits riwayat al-Hakim. Masa muda, sehat, kaya, waktu luang, dan hidup di dunia ini tidak pernah terulang.