Sorot Balik Kabupaten Karawang 2023, Tingginya Kasus Kriminal di Karawang

Sorot Balik Kabupaten Karawang 2023, Tingginya Kasus Kriminal di Karawang
DITANGKAP: Polres Karawang berhasil menangkap empat begal dan satu penadah. USEP SAEPULLOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Tingkat kriminal di Karawang masih tinggi. Berbagai kasus kriminalitas yang terjadi hingga berhasil ditangani petugas kepolisian, membuat institusi TNI dan Polri bekerja lebih keras. Beberapa kasus yang terjadi, dilakukan dengan berbagai macam modus kepada korbannya.

Belum lama ini, Polres Karawang yang dipimpin AKBP Wirdhanto Hadicaksono, berhasil menangkap empat begal dan satu penadah, dari empat tersangka satu di antaranya wanita yang beroperasi Di wilayah Cikampek Kabupaten Karawang.

Tersangka pelaku curas berjumlah empat orang diantaranya inisial, RA (18), FAA (17), MAN (17) dan satu orang perempuan LY (18). Pelaku merupakan warga Karawang dan Purwakarta.
Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono menjelaskan, awal mula seorang wanita insial (LY) yang merupakan pelaku prostitusi online, menggunakan aplikasi kencan untuk menggaet korban, pelaku merencanakan begal pada Kamis (14/12) sekitar pukul 01.00 WIB.

Baca Juga:Kolaborasi Pemda, BRIN dan bank bjb Buat Mesin Pemusnah SampahMenyambut Musim Hujan yang Tidak Segera Datang dan Resiliensi

Seorang korban yang berprofesi sebagai tukang martabak yang menjadi sasaran pelaku. Pelaku wanita ini sudah menjalin rumah tangga dengan sindikat begal. Sang suami (RA) perannya seorang kapten dalam pembegalan. Pelaku melakukan perbuatan tersebut dengan cara menabrak sepeda motornya ketika korban mengendarai sepeda motor bersama pelaku wanita.

Pembunuhan Honorer

Polres Karawang membekuk dua orang pelaku pembunuhan pegawai honorer RDUF Karawang, FAH (41). Dua pelaku berinisial S (58) dan A (38) yang merupakan ayah dan anak itu diketahui berprofesi sebagai dukun pengganda uang.

Wakapolres, Kompol Prasetyo, didampingi, Kasat Reskrim, AKP Abdul Jalil, Kapolsek Ciampel, AKP Hasanudin dan Kasi Humas, Ipda Herawati mengungkapkan kedua pelaku sudah berkali-kali melakukan aksi penipuan dengan iming-iming bisa menggandakan uang.

“Untuk pelaku S itu ayah dari pelaku A. Mereka telah menjalankan aksinya sebagai dukun pengganda uang dari 6 bulan yang lalu,” ungkap Prasetyo.

Dari keterangan pelaku dan saksi saksi kepada petugas ditemukan fakta kejadian korban hingga meregang nyawa dan jasadnya ditemukan di kebun pisang.

“Motif kedua tersangka, karena sakit hati atas perkataan korban. Kesal dan takut jika dilaporkan kepada polisi, karena ditagih dan membuat praktek dukun palsu pengganda uang,” jelas Wakapolres.

Sekolah Dirampok Hingga Tawuran

0 Komentar