Peristiwa kriminal lainnya, beberapa sekolah menjadi sasaran rampok, yang menggasak barang elektronik dengan menjebol jendela. Hal tersebut dikarenakan rapuhnya bangunan SDN 1 Kutakarya, yang tentunya butuh perhatian khusus Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang untuk melakukan perbaikan.
Bukan hanya itu, Polres Karawang juga mengamankan pelaku tawuran di beberapa titik lokasi. Polres Karawang melakukan penyelidikan terhadap insiden tawuran berujung tragis, yang terjadi di depan SMK Tri Asyifa Cikampek hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Abdul Jalil, para pelaku dan korban telah merencanakan pertemuan di suatu lokasi. Tempat pertemuan akhirnya ditentukan di depan SMK, di mana para pelaku datang membawa kulkas untuk melaksanakan tawuran.
Baca Juga:Kolaborasi Pemda, BRIN dan bank bjb Buat Mesin Pemusnah SampahMenyambut Musim Hujan yang Tidak Segera Datang dan Resiliensi
Kejadian ini melibatkan lima orang korban yang merupakan teman-teman dari korban utama. Setelah tawuran dimulai, korban dan teman-temannya berusaha kabur dari lokasi. Namun, dalam upaya melarikan diri, korban jatuh dari sepeda motor dan mengalami luka serius di bagian tertentu.
Hal tersebut, diduga disebabkan maraknya peredaran Narkoba di pesisir utara. Bupati Karawang, Aep Syaepuloh menyebut peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang lebih rentan masuk ke wilayah pesisir utara Kabupaten Karawang.
“Waktu 2022 peredaran narkoba lebih mudah masuk di wilayah pesisir utara,” ujarnya usai Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Lodaya 2023 di Lapangan Karangpawitan, Kamis (21/12).
Hanya saja, Aep tak menjelaskan secara rinci alasan wilayah pesisir lebih rentan dalam peredaran narkoba.
Aep menegaskan, narkoba bukan hanya musuh aparatur negara melainkan musuh seluruh warga negara Indonesia termasuk masyarakat di Kabupaten Karawang.
“Narkoba adalah musuh kita bersama seluruh masyarakat Indonesia termasuk Karawang,” tegasnya.(ery)