PLTS Terapung Kebanggaan Purwakarta
Di bidang teknologi, Kabupaten Purwakarta tepatnya di Waduk Cirata, dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung yang digadang-gadang terbesar se-Asia Tenggara dan terbesar ketiga sedunia.
PLTS Terapung Cirata diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada 9 September 2023. “Hari ini merupakan hari yang bersejarah karena mimpi besar Indonesia membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana,” kata Presiden Jokowi saat itu.
PLTS Terapung Cirata menjadi salah satu contoh proyek energi terbarukan yang penting di Indonesia, karena mencerminkan pergeseran menuju sumber energi bersih dan berkelanjutan dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan masalah lingkungan.
Baca Juga:Sorot Balik Kabupaten Bandung Barat 2023, dari Oknum Ustad Cabuli 17 Santriwati hingga Peristiwa KeracunanSorot Balik Kabupaten Karawang 2023, Tingginya Kasus Kriminal di Karawang
Proyek PLTS Terapung Cirata disebut terbesar se-Asia Tenggara. Proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini mempunyai kapasitas sebesar 145 MWac atau setara 192 MWp. Pembangkit tersebut menempati area waduk seluas 200 hektare. Jika terus dikembangkan maka kapasitasnya bisa dimaksimalkan hingga kurang lebih 1.000 MWp.
Oknum Guru Ngaji Cabul
Di pengujung 2023, publik dibuat geram dengan berita pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji terhadap belasan santriwatinya di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta. Adalah Opan Sopandi (46) yang tega mencabuli muridnya itu.
Saat digerebek warga, Opan berhasil kabur dan masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang dirilis Polres Purwakarta. Dua minggu tak diketahui keberadaanya, akhirnya pada pada Senin, 25 Desember 2023 sekitar pukul 02.00 WIB, Opan ditangkap Satreskrim Polres Purwakarta.
Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain dalam keterangan persnya menyebutkan, Satreskrim bekerja sama dengan Babinkamtibmas Polsek Pasawahan, menerima informasi bahwa pelaku ada di satu tempat. “Kemudian Babinkamtibmas bersama Satreskrim menuju ke suatu tempat di Pondoksalam, jadi di sanalah dilakukan penangkapan di tempat bersembunyi. Kemudian tersangka langsung dibawa ke Polres Purwakarta,” kata Kapolres, Senin (25/12).
Kapolres menyebutkan, tertangkapnya Opan Sopandi berawal dari informasi warga yang melihat keberadaanya di gubuk kecil (saung) yang tidak jauh dari rumahnya, lebih tepatnya di kebun miliknya sendiri. “Sampai saat ini masih 15 orang korban, empat disetubuhi dan 11 dicabuli. Namun, kami masih mendalami karena khawatir ada alumnus dari pengajian itu yang menjadi korban atau yang belum melapor,” ujar Kapolres.