PASUNDAN EKSPRES- Sumedang, Jawa Barat – Pemerintah Kabupaten Sumedang bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan asesmen terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi yang terjadi beruntun di Kabupaten Sumedang.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memastikan bahwa korban gempa akan diberikan bantuan oleh pemerintah berdasarkan tingkat kerusakan yang dialami.
Bantuan tersebut akan diberikan setelah tanggap darurat bencana ditetapkan.
“Karena pandangan setiap orang berbeda-beda, maka nanti akan ada check list, sehingga akan sesuai,” ungkap Suharyanto saat meninjau dampak gempa yang terjadi di Sumedang, Senin (1/1/2024).
Baca Juga:Flyover Cisauk, Kabupaten Tangerang Mulai BeroperasiPT Taspen Jelaskan Mekanisme Pencairan Gaji Pensiunan PNS 2024
Sebelumnya, Suharyanto mengaku tidak menduga dampak yang terjadi di Sumedang lumayan signifikan. Sehingga ia diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk segera meninjau dampak gempa yang terjadi beruntun sejak Minggu (31/12/2023) ini.
Nantinya, BNPB akan mendata jumlah rumah yang rusak akibat gempa. Rumah yang rusak akan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.
Masing-masing kategori akan mendapatkan bantuan sebesar Rp60 juta, Rp30 juta, dan Rp15 juta.
“Nanti terserah apakah akan dibangun oleh sendiri, atau nanti menggunakan pihak ke tiga,” kata Suharyanto.
Untuk diketahui, sejak Minggu (31/12/2023), gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Sumedang terus terjadi.
Tercatat terjadi enam kali gempa yang terasa. Gempa yang terparah dirasakan masyarakat adalah pada Minggu (31/12/2023) pukul 20.34 WIB dengan kekuatan 4.8 skala Richter dengan kedalaman 5 kilometer.
Kemudian, gempa selanjutnya yang juga berdampak signifikan dan meluas adalah pada gempa yang terjadi Senin (1/1/2024) pukul 20.46 WIB dengan kekuatan 4.5 skala Richter dengan kedalaman 10 kilometer. Seluruh gempa tersebut berpusat di Sumedang.