KARAWANG-Warga Jalan Tuparev Johar Kelurahan Adiarsa Timur Kecamatan Karawang Timur mengeluhkan pembangunan drainase. Pasalnya, pembangunan drainase yang diduga dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang, tidak kunjung selesai dan mengganggu kenyamanan warga di sekitar pertokoan.
R (35) salah satu warga sekitar dan sekaligus pedagang di tempat tersebut mengatakan, pembangunan drainase tersebut hingga kini belum rampung. Padahal sudah masuk tahun 2024, kondisinya yang pun semrawut dan acak–acakan, sehingga mengganggu aktivitas perekonomian warga juga kenyamanan para pengendara dan pejalan kaki. Apalagi beberapa hari ini, kerap turun hujan deras.
“Kalau tidak salah ya, pembangunan drainase ini sejak kurang lebih beberapa bulan yang lalu. Tidak tahu nih, apa penutupnya masih belum selesai sampai hari ini. Terganggu sih pasti ya,” katanya.
Baca Juga:Libur Tahun Baru, Tiket Masuk Wonderland Adventure Waterpark Karawang Cuma Rp65 RibuSiap Hadapi Liga 3 Seri Nasional, Persikas Subang Matangkan Strategi
Terlebih, lanjutnya, di depannya banyak toko yang berjualan, sehingga baik pembeli atau pun pejalan kaki yang lewat juga tidak nyaman. Sudah bagus dibangun drainasenya. Tapi harusnya cepat juga pengerjaannya.
“Jangan lama. Kami di sini ada yang jualan, cari makan. Kalau begini, jelas tidak nyaman. Pemerintah mohon jangan diam saja. Mohon segera diselesaikan,” ujarnya.
Lurah Adiarsa Timur, Dudi saat dimintai tanggapannya menjelaskan, terkait kondisi pembangunan drainase yang dikeluhkan warga. Ia akan segera memanggil pihak pelaksana pekerjaan untuk memberikan penjelasan, terkait belum beresnya pekerjaan yang sumber anggarannya dari APBD Kabupaten Karawang tersebut. Penempatan pun sudah berkoordinasi dengan RT setempat, untuk terus ikut melakukan pemantauan di lapangan dan menampung keluhan warga.
“Keinginan kami pekerjaan tersebut cepat selesai dan rapih. Terima kasih informasinya, kami akan menghubungi pihak pelaksananya secepatnya. Kami akan menanyakan, seperti apa sebenernya kendala dilapangan karena ini terkait kenyamanan warga kami dalam beraktifitas,” ujarnya.
Dudi menambahkan, pihak kelurahan sendiri tidak mengetahui berapa besar anggaran pelaksanaan pembangunan drainase tersebut. Terakhir bertemu pada saat awal hendak mengerjakan pembangunan, pihak pelaksana mendatangi kelurahan dan menyampaikan akan melakukan pembangunan drainase.
“Saya juga belum ketemu lagi. Waktu sebelum pelaksanaan memang ke kantor. Tadinya, menurut mereka drainase itu langsung ke saluran namun pembuangan karena banyak pohon-pohon terpaksa bergeser ke pos, sesuai dengan anggarannya,” katanya.