KARAWANG-Pada awal Tahun 2024, puluhan rumah penduduk di Kampung Pangasinan Desa Karang Ligar Kecamatan Teluk Jambe Barat, terendam banjir. Dari hari Senin, debit air belum juga surut.
Banjir tersebut terjadi setelah di bagian hulu Cibeet dan Citarum diguyur hujan sangat deras, sehingga luapan air dari ke dua sungai besar itu mengalir ke Desa Karangligar melalu anak sungai Darawolong.
Banjir dengan ketinggian air mulai dari 20 sentimeter hingga 80 sentimeter ini merendam halaman hingga masuk ke rumah warga.
Baca Juga:Pemda Subang Upayakan Segera Perbaiki Jembatan Cilamatan, Diusulkan Masuk Belanja Tak TerdugaKala Penjabat Bupati Belajar Sejarah Subang ke Situs Nay Subang Larang
Desa Karang Ligar merupakan daerah langganan banjir yang diakibatkan meluapnya dua sungai yang melintasi permukiman warga.
Latif, seorang warga setempat mengatakan, dusunnya memang kerap menjadi langganan banjir sejak belasan tahun silam.
“Dusunnya tidak pernah luput dari terjangan air setiap musim penghujan tiba,” ujarnya, Selasa (2/1).
Latif menambahkan, banjir mulai menggenangi rumah warga sejak subuh senin. Genangan air bah mencapai pinggang orang dewasa.
“Rumah warga di sini sudah 3 kali kebanjiran selama musim penghujan. Lebih miris lagi saat banjir yang ke dua melanda, ada seorang warga meninggal dunia akibat tersengat listrik di rumahnya,” tambahnya.
Latif mengungkapkan, warga sudah terbiasa rumahnya kebanjiran. Kemudian, mengungsi di emperan warung yang masih belum tersentuh banjir.
“Mereka tidak mau jauh meninggalkan rumah sambil berharap debit air banjir segera surut,” katanya.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Jabar Bisa jadi Penyumbang Suara Terbanyak Prabowo-GibranBermuhasabah
Petugas BPBD Karawang, Kaming, mencatat ada dua dusun dari dua desa di Kecamatan Telukjambe Barat sudah terendam banjir. Air banjir sudah masuk ke dalam rumah warga.
Data yang tercatat ada sekitar 39 rumah sudah terendam banjir di Dusun Mujiah Desa Sukamulya. Sementara di Dusun Pangasinan Desa Karangligar, tercatat 40 rumah.
“Tercatat ada 79 rumah di dua desa yang sudah terendam banjir akibat luapan sungai Cibeet,” ujarnya.
Menurutya, ketinggian banjir di permukiman warga mulai 20-100 sentimeter. Sejak semalam luapan sungai Cibeet hingga pagi ini debit air masih terus meningkat.
“Kondisi debit air masih meningkat dan kami selalu siaga kalau naiknya debit air,” ujar dia.
Tim BPBD, telah bergerak ke lokasi kejadian dengan membawa perahu karet dan logistik. “Saat ini, kerusakan dan kerugian masih dalam pendataan petugas. Tim BPBD juga telah membuka Posko siaga bencana untuk melayani warga,” ungkapnya.(dik/ery)