PASUNDAN EKSPRES – Gempa Jepang berkekuatan 7,6 mengguncang Jepang pada Senin, (1/1/2024) yang mengakibatkan sejumlah korban jiwa.
Awalnya, Pemerintah Prefektur Ishikawa mengumumkan bahwa empat orang telah meninggal dunia pada Selasa (2/1).
Gempa Jepang di Ishikawa Menewaskan 62 Orang
Kemudian, pihak berwenang menerima laporan tambahan bahwa ada enam orang terperangkap di bawah reruntuhan sebuah rumah di daerah yang terkena gempa pada pukul 16.10 waktu setempat.
Baca Juga:Bikin Video Challenge, Giselle aespa dan Jaemin NCT Dream Bikin Netizen Mereog Yuk, Buat Martabak Mini Manis Keju ini di Rumah, Camilan Enak Kesukaan Keluarga
Mengutip JawaPos.com, Rabu (3/1/2024), jumlah korban meninggal akibat gempa bumi tersebut dilaporkan mencapai 62 orang.
Hingga saat ini, upaya pencarian korban terus dilakukan di Ishikawa, Jepang, yang merupakan wilayah yang paling terdampak oleh bencana tersebut.
Pemerintah Jepang juga prihatin akan adanya banyak korban yang masih terperangkap di dalam bangunan yang roboh.
Pemerintah Kota Wajima, Prefektur Ishikawa, melaporkan bahwa sebanyak 25 rumah telah runtuh, 200 rumah mengalami kebakaran, dan 50 rumah hancur di Kota Suzu.
Di samping itu, ada ribuan orang yang masih mencari perlindungan di shelter pengungsian di beberapa prefektur yang terkena dampak gempa, termasuk 114 warga negara Indonesia (WNI) dan sembilan mahasiswa.
Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia di Kementerian Luar Negeri, mengungkapkan bahwa WNI yang mengungsi tersebar di tiga lokasi, dengan 53 orang berada di Ogi, 25 di Suzu, dan 27 orang di Saikai.
“Terdapat sejumlah WNI yang berada di shelter dan membutuhkan bantuan logistik. Sebelumnya, mereka kesulitan berkomunikasi karena gangguan jaringan,” kata Judha yang dikutip dari JawaPos.com, Rabu (3/1/2024).
Baca Juga:Harga Tesla Cybertruck Bikin Melongo, Bentuk Mobilnya UnikGempa Bumi Banten M 5,9 Tidak Berpotensi Tsunami, Terasa Sampai Bandung
Judha Nugraha juga memastikan bahwa Kantor Perwakilan Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo akan segera mengirimkan bantuan logistik darurat untuk membantu para WNI yang berada di shelter pengungsian tersebut.
(ipa)