Herzaky menyoroti keempat televisi milik Hary Tanoe yang menyiarkan debat berasal dari grup perusahaan yang sama, menimbulkan dominasi pasar yang dianggapnya tidak sehat. Selain itu, ia menyatakan bahwa Hary Tanoe memiliki afiliasi dengan salah satu calon presiden, yang menurutnya, dapat menghambat terjadinya checks and balances.
“Afiliasi Pak Hary Tanoe kepada salah satu capres itu adalah fakta, bukan persepsi lagi. Situasi seperti ini tidak menciptakan check and balances dalam demokrasi kita,” ucap Herzaky.
Untuk mengatasi potensi konflik kepentingan, Herzaky mengusulkan agar MNC Group lebih merata dalam penyelenggaraan debat. Ia menekankan bahwa televisi merupakan ruang publik yang harus mengutamakan keadilan.
Baca Juga:Meutya Hafid Tegaskan Netralitas TNI, Serukan Penanganan Hukum yang AdilSurat Panggilan ‘Salah Tahun’, TKN Prabowo-Gibran Siap Gugat Anggota Bawaslu Jakarta
Baca Juga: Meutya Hafid Tegaskan Netralitas TNI, Serukan Penanganan Hukum yang Adil
“Solusinya kan bisa diacak. Mungkin MNC Group bisa disebar di tiap debat. Ingat, debat di TV itu public sphere. Harusnya ini mengedepankan keadilan,” tambahnya.
Sebelumnya, Hary Tanoesoedibjo menyatakan bahwa tidak akan ada konflik kepentingan jika MNC Group menjadi penyelenggara debat Pilpres 2024 yang ketiga. Namun, TKN Prabowo-Gibran meminta agar MNC Group tidak mendominasi debat tersebut, dan Hary Tanoe menyerahkan hal tersebut kepada KPU selaku lembaga penyelenggara Pemilu. Direktur Corporate Secretary MNC Group, Syafril Nasution, menegaskan bahwa penetapan MNC sebagai penyelenggara debat ketiga berdasarkan Surat Keputusan KPU, dan pelaksanaannya dilakukan secara profesional.