KARAWANG-Pemerintah Kabupaten Karawang mengimbau kepada warga Desa Karangligar, untuk tetap waspada menghadapi bencana banjir susulan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Mahfudin menjelaskan, banjir di Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang, kiriman dari Bogor dan Bandung. Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di daerah hulu sungai, sehingga mengakibatkan debit air Sungai Cibeet dan Sungai Citarum meningkat serta meluap hingga membanjiri rumah warga.
“Selain itu, kondisi di sekitar wilayah Karawang juga hujan deras. Jadi, debit air Sungai Cidawolong dan Sungai Kaliurang menjadi naik,” ujarnya, Rabu (3/1).
Baca Juga:Polsek Pakisjaya Polres Karawang Pastikan Situasi Aman Kondusif di Tempat WisataHari Amal Bakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama RI “Indonesia Hebat Bersama Umat”
Menurutnya, air yang merupakan luapan dari sungai itu, dengan cepat masuk ke dalam dan merendam rumah warga di Dusun Pangasinan RT 01, 02, dan 03/RW 01. Sebanyak 570 jiwa penduduk terdampak bencana banjir tersebut.
“Banjir itu awal naik pada tanggal 1 Januari 2024 jam 06.00 WIB. Kemudian pada tanggal 2 Januari 2024 itu adalah yang tertinggi, yaitu dengan ketinggian air mencapai 120 cm. Tetapi, memasuki malam dan tanggal 3 Januari 2024 air sudah berangsur surut,” jelasnya.
Pada peristiwa tersebut, sebanyak 150 rumah warga dan 9 hektar lahan pertanian milik warga ikut terendam banjir. Saat ini, jumlah rumah warga yang terendam tinggal 3 rumah, dengan ketinggian air 30 cm. Petugas Satgas Penanggulangan Bencana Kecamatan Telukjambe Barat juga masih terus memantau di lokasi.
Mahfudin menambahkan, warga yang terdampak bencana banjir, sudah mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Pemkab Karawang juga telah menempatkan tiga buah perahu dan mengirimkan logistik. Sementara, untuk nilai kerugian masih dalam perhitungan.
“Pada bencana banjir ini, tidak ada korban jiwa. Warga mengungsi ke lokasi yang tidak terkena banjir dan diberikan logistik berupa mie instan, air mineral, paket buat bayi, selimut, dan alat kebersihan. Kalau untuk nilai kerugian, sampai sekarang belum ditaksir, dan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan berpotensi turun di beberapa wilayah di Kabupaten Karawang. Sehingga, kami terus mengantisipasi bencana banjir sampai bulan Mei 2024,” tambahnya.(dik/ery)