KARAWANG – Warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, mulai merasakan dampak kesehatan akibat banjir yang melanda pada Jumat (5/1). Banyak warga yang mengeluhkan gejala seperti gatal-gatal, batuk, meriang, dan pusing.
Ferry Muharram, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karawang, menginformasikan bahwa hingga saat ini, ada sekitar 997 jiwa yang terdampak banjir di Karangligar. Banjir ini disebabkan oleh luapan sungai Citarum dan Cibeet.
Rima, salah seorang warga yang terdampak, mengatakan bahwa dirinya sudah merasakan gejala tersebut sejak awal banjir. Namun, ia baru mendapatkan perawatan karena posko kesehatan baru dibuka.
Baca Juga:KPU Santuni Anak Yatim dan Doa Bersama, Harap Pemilu 2024 Aman dan DamaiLiburan Seru Main Rainbow Slide di D’Castello Subang
Dokter Intensif Puskesmas Wanakerta, Lyla Nura Adista, menjelaskan bahwa mereka telah melayani sekitar 30 warga dengan keluhan seperti hipertensi dan gatal-gatal akibat banjir. “Dampak banjir dapat menyebabkan kelainan kulit seperti skabies, disebabkan oleh kutu. Kami telah menyediakan obat-obatan dan puskesmas keliling untuk memudahkan akses,” ungkapnya.
Selain itu, pemerintah telah menyalurkan bantuan seperti makanan siap saji, sembako, air mineral, dan tenda pengungsi. SK Siaga Darurat Bencana juga telah diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang, yang berlaku hingga 31 Mei 2024.
Warga diminta untuk selalu waspada dan siap menghadapi potensi risiko bencana hidrometeorologi. Jika hujan dengan intensitas tinggi, evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman sangat disarankan.(dik)