PASUNDAN EKSPRES – Gerhana Matahari Total (GMT) dijadwalkan akan kembali menyapa di berbagai belahan dunia pada tahun 2024.
Pertanyaannya, apakah Indonesia akan merasakan dampak fenomena ini seperti yang terjadi pada 9 Maret 2016 lalu?
Menurut penjelasan dari Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Gerhana Matahari Total terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis sejajar sehingga bayangan bulan menutupi seluruh sinar matahari.
Baca Juga:Cara Melacak Lokasi dan Identitas Seseorang Berdasarkan Nomor HPXiaomi Luncurkan POCO C65, Smartphone RAM 8 GB Harga 1 Jutaan
Wilayah Bumi yang berada di bawah bayangan inti (umbra) bulan akan merasakan Gerhana Matahari Total.
Selain jenis ini, terdapat juga Gerhana Matahari Parsial dan Hibrida.
Kapan Gerhana Matahari Total Terjadi di 2024?
Menurut informasi dari NASA, GMT akan kembali terjadi setelah tiga tahun pada tanggal 8 April mendatang.
Sayangnya, Indonesia tidak akan merasakan dampak dari peristiwa ini. Wilayah yang akan menjadi saksi Gerhana Matahari Total adalah Mexico, Amerika Serikat, dan Kanada.
Pada tahun yang sama, NASA memprediksi adanya Gerhana Matahari Cincin pada tanggal 2 Oktober 2024.
Namun, dampaknya akan dirasakan hanya oleh wilayah Argentina dan Chili. Penting untuk dicatat bahwa dalam waktu dekat tidak akan ada Gerhana Matahari di Indonesia.
– 18 Januari 2024: Jupiter dan Bulan ‘Menari’ Bersama
– 8 April 2024: Gerhana Matahari Total
– April 2024: Komet terang melintas dekat bumi
– 4 Mei 2024: Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids
– 12 dan 13 Agustus 2024: Puncak Perseid
– September dan Oktober: Komet C/2023 A3 (Tsuchinshan-ATLAS)
– 17 September 2024: Saturnus bersanding dengan Bulan
– 2 Oktober 2024: Cincin Api di langit