PASUNDAN EKSPRES – Penjabat Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.Si.,MA. meninjau secara langsung kondisi pasca bencana tanah longsor di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Senin (08/01/2024).
Bencana tanah longsor terjadi di Kampung Cipondok Desa Pasanggrahan Kecamatan Cisalak pada Minggu (07/01) pukul 18.00.
Dr. Imran bersama Dandim 0605 Subang dan Kapolres Subang melaksanakan assessment dipimpin oleh Basarnas terkait kondisi titik bencana yang berdampak pada 47 KK di RT 02/05 Kampung Cipondok Desa Pasanggrahan.
Baca Juga:Prabowo Sebut Pertahanan Jangan Dipolitisasi untuk Kepentingan Jangka PendekPrabowo: Ada yang Tak Objektif Memandang Pertahanan karena Ambisi
Akibat Longsor Mata Air Cipondok, 300 Orang Warga Kampung Diungsikan di Majelis Talim Bantar Panjang
Usai melaksanakan assessment ke titik lokasi bencana Pj Bupati Subang bersama Forkopimda melihat secara langsung kondisi pengungsi di Gedung Majelis Taklim Bantar Panjang Desa Pasanggrahan yang berjumlah 49 dewasa, 7 orang balita, dan 5 orang anak.
Selanjutnya Pj Bupati Subang Dr. Imran juga bertakziah ke rumah duka yang salah satu anggota keluarganya meninggal dunia dalam bencana tersebut.
Pada kesempatan tersebut Dr. Imran menyerahkan santunan uang tunai untuk 1 korban meninggal dan bantuan bagi korban dan pengungsi berupa sembako, pakaian, alat kesehatan yang berasal dari Baznas Kabupaten Subang dan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.
Hingga siang ini Tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD Kabupaten Subang, SatpoldamKabupaten Subang, PMI, dan relawan masih melakukan penyisiran di lokasi bencana untuk mencari korban jiwa.
Korban Longsor Wisata Mata Air Cipondok Cisalak Subang, 1 Orang Meninggal
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Subang dan masyarakat Kabupaten Subang ikut prihatin atas kejadian ini. Tadi pagi kita sudah mulai melakukan konsolidasi dengan tahap pertama dilakukan assessment oleh Basarnas dan dari analisis yang dilakukan kita mulai turunkan tim untuk mengecek data dari warga terkait korban yang masih belum ditemukan di mana ada laporan dari satu keluarga yang melaporkan 1 anggota keluarganya belum ditemukan.”