Cao Guoping, seorang specialist transfusi yang menemukan sampel langka tersebut, mengatakan bahwa bagi orang dengan golongan darah yang jarang ini, deteksi dini membantu mereka untuk lebih siap dalam menghadapi transfusi darah dan mengantisipasi potensi krisis yang terkait.
Contohnya, orang dengan golongan darah p hanya dapat menerima transfusi dari orang dengan jenis golongan darah yang sama. Hal ini terutama berlaku selama kehamilan.
“Dalam kasus perempuan dengan golongan darah ini, adanya antibodi ‘anti-Tja’ yang menyerang plasenta secara langsung dapat menyebabkan keguguran berulang dan bayi lahir mati,” katanya, mengacu pada antibodi yang muncul secara alamiah terhadap golongan darah P, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (9/1/2024).
(ipa)