PASUNDAN EKSPRES – Simak selengkapnya review film Trinil: Kembalikan Tubuhku (2024), yaitu film horor tentang hantu kuyang yang melegenda.
Di bulan Januari ini, berbagai bioskop telah menayangkan beberapa film Indonesia dan luar negeri yang pastinya menarik minat masyarakat untuk menonton film tersebut.
Salah satu film Indonesia yang harus kamu tonton adalah film Trinil: Kembalikan Tubuhku yang telah tayang di bioskop pada 4 Januari lalu.
Baca Juga:Sinopsis Air Mata di Ujung Sajadah (2023), Telah Tayang di Netflix!Berikut Setlist yang Akan Dibawakan NCT 127 dalam Konser NEO CITY: THE UNITY in JAKARTA
Film bergenre horor ini bisa menjadi menarik perhatianmu yang ingin menonton film horor dengan sajian alur cerita yang cukup menegangkan yang bikin bulu kudukmu merinding.
Buat kamu yang penasaran dengan film horor yang satu ini, simak di sini sinopsis dan review film Trinil: Kembalikan Tubuhku (2024) yang sedang tayang di bioskop.
Hanung Bramantyo Comeback dengan Film Bergenre Horor, Ini Sinopsis dan Review Film Trinil: Kembalikan Tubuhku (2024)
Sinopsis Trinil: Kembalikan Tubuhku menceritakan pasangan suami istri yang baru menikah bernama Sutan (Rangga Nattra) dan Rara (Carmela van der Kruk).
Mereka tinggal di sebuah rumah tua yang merupakan peninggalan milik ayah Rara yang berada di tengah perkebunan teh dan keduanya bertanggung jawab mengurus perkebunan teh tersebut.
Namun, setelah mereka tinggal di rumah tua itu, Rara sering mengalami kejadian mistis terutama mengalami ketindihan saat tidur oleh sosok hantu kepala tanpa badan.
Sutan pun akhirnya memanggil Yusof (Fattah Amin) untuk mengusir sosok gaib yang kerap mengganggu rumah mereka.
Awalnya Rara menolak ide Sutan, namun suasana rumah semakin mencekam ketika mereka diteror hantu kepala tanpa badan yang terus datang sambil menyebut “Trinil, balekno gembungku (Trinil, kembalikan tubuhku)”.
Baca Juga:Cara Mengubah File AVI ke MP4 dengan Mudah Lewat OnlineResep Lupis Ketan Simple, Dijamin Legit dan Kenyal
Film Trinil: Kembalikan Tubuhku ini mengambil latar cerita di tahun 80-an yang bisa dilihat dalam trailernya yang membuat penonton kembali nostalgia di masa lalu.
Alasan film ini mengambil latar di tahun 80-an karena diangkat dari sandiwara radio tahun 80-an yang menceritakan hantu kepala tanpa badan yang disebut kuyang itu pernah melegenda di masanya.