PASUNDAN EKSPRES – Dalam webinar “Kupas Tuntas Gempa Sumedang M4,8 31 Desember 2023,” Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono, mengungkapkan bahwa sesar Sumedang, Jawa Barat, memiliki potensi maksimal gempa dengan magnitudo mencapai 5,6.
Menurut Rahmat, estimasi panjang sesar Sumedang berdasarkan seismisitas gempa-gempa susulan mencapai tujuh km, dengan potensi maksimal magnitudo 5,6.
Baca Juga:Pemkot Bandung Segera Perbaiki Tanggul Cikapundung Pasca BanjirTarif Pajak Hiburan Naik jadi 40 Persen, Sandiaga Uno: akan Ditinjau Ulang
Rahmat menekankan perlunya survei mendalam antarlintas sektoral melalui pendanaan dari Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) untuk memastikan lokasi dan lintasan jalur sesar Sumedang.
Sebagai upaya mitigasi, Rahmat menyarankan untuk meninjau ulang peraturan daerah mengenai tata ruang di wilayah Sumedang, terutama karena terdapat sesar aktif di bawah Kota Sumedang.
Pepen Supendi, seorang peneliti gempa dari BMKG, turut berbicara dalam kesempatan tersebut.
Ia menyatakan bahwa Jawa Barat merupakan kawasan aktif gempa bumi tektonik, disebabkan oleh tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.
Gempa Susulan Magnitudo 4,5 Guncang Sumedang dan Timbulkan Kerusakan di Subang
Ia juga merinci beberapa sumber gempa sesar aktif di Jawa Barat, seperti sesar Cimandiri, sesar Cugenang, sesar Lembang, sesar Cipamingkis, sesar Garsela, sesar Baribis, sesar Cicalengka, sesar Cileunyi-Tanjungsari, sesar Tomo, sesar Cipeles, dan beberapa sesar aktif lain yang belum terpetakan.
Pemetaan sesar-sesar aktif ini dianggap sangat penting untuk memperbaharui peta bahaya gempa dan memahami potensi bencana yang dapat ditimbulkan.
Pepen menekankan pentingnya penerapan building code yang baik, didukung oleh penegakan hukum yang efektif, agar masyarakat dapat merasa aman dan nyaman di wilayah yang rawan gempa.