Maroko Pertimbangkan Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Maroko Pertimbangkan Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel (Image From: iStock)
Maroko Pertimbangkan Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel (Image From: iStock)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES –  Maroko pertimbangkan putus hubungan diplomatik dengan Israel. Pemerintah Maroko mengumumkan kesiapannya untuk mempertimbangkan permintaan dalam petisi yang menyerukan penghentian upaya normalisasi hubungan dengan Israel.

Maroko Pertimbangkan Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Maroko menjadi negara Arab keempat yang setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020, mengikuti langkah yang sebelumnya diambil oleh Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan.

Negara-negara tersebut sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik sebagai hasil dari upaya yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Baca Juga:5 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat, Bikin Napas Kembali LegaResep Pie Susu Rumahan yang Rasanya Boleh Dilawan, Manisnya Mengalahkan si Dia

“Pemerintah siap untuk mengkaji dan mempertimbangkan petisi tersebut,” kata juru bicara pemerintah Maroko, Mustafa Baytas, dikutip dari IDN Times, Jumat (12/1/2024).

Pemerintah Maroko memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan petisi yang diajukan oleh masyarakat jika mendapatkan dukungan dari 5.000 orang.

Petisi merupakan salah satu mekanisme yang digunakan oleh rakyat Maroko untuk menuntut pemerintah agar mengambil kebijakan publik tertentu atau membatalkan kesepakatan yang telah dibuat.

“Petisi digalang berdasarkan undang-undang 2011, yang memberikan kesempatan kepada warga negara untuk menyampaikan pendapatnya mengenai isu-isu pembangunan atau untuk meminta implementasi peraturan perundang-undangan dan hukum,” kata Baytas, dikutip Republika, Jumat (12/1/2024).

Sebelumnya, pada November 2023 juga terjadi demonstrasi di Maroko yang menentang normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

Sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada tanggal 7 Oktober, Israel terus melancarkan gempuran terhadap Jalur Gaza.

Dampak dari serangan ini adalah korban jiwa sebanyak 23.357 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sementara 59.410 lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga:Puasa Rajab: Niat, Ketentuan, dan Tata Cara, Siap-siap Menyambut Bulan Istimewa!Doa Memasuki Bulan Rajab dan Amalan di Bulan Rajab, Jangan Lupa Amalkan!

Di sisi lain, diperkirakan sekitar 1.200 orang Israel telah kehilangan nyawa mereka akibat serangan yang dilakukan oleh Hamas. Lebih dari 85 persen penduduk Gaza diperkirakan telah mengungsi dan semuanya berada dalam kondisi yang rentan terhadap kelaparan.

Selain itu, ratusan ribu orang tinggal tanpa tempat perlindungan yang memadai. Jumlah bantuan yang tiba di Gaza juga jauh di bawah jumlah yang diterima sebelum konflik dimulai, dengan kurang dari setengah jumlah truk bantuan yang berhasil masuk ke wilayah Gaza.

(ipa)

0 Komentar