Kepala Sub Koordinator Gerakan Tanah Wilayah Barat PVMBG Badan Geologi ESDM Sumaryono menjelaskan, di waktu sebelum dan saat terjadinya longsor, curah hujan di wilayah tersebut tengah mengalami anomali yakni mencapai 200 mm yang biasanya hujan tersebut kumulatif dalam 15 sampai 20 hari yang kemudian masuk ke dalam cekungan itu.
“Info dari BMKG dalam dua hari mencapai 200 mm, itu hujan yang biasanya 200 mm itu dalam 15 – 20 hari, dan bayangkan diturunkan dalam dua hari,” katanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Subang, Dr. Imran mengatakan, pihaknya sedang melakukan assesment dan tidak bisa memprediksi mengenai penyebab longsor ini.(cdp/ysp)