Menurut The Liang Gie filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenal segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia (dalam buku Pengantar Filsafat Ilmu:Wijana, Halaman 39). Berdasarkan pendapat tersebut filsafat ilmu mencakup proses berpikir kritis tentang masalah yang berkaitan dengan pengetahuan, baik dalam hal landasan ilmu maupun hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Filsafat ilmu tidak hanya terbatas pada masalah epistemologis atau metodologis, tetapi juga mencakup pertimbangan tentang dampak ilmu pengetahuan terhadap masyarakat, sosial, dan humanistik.
Filsafat ilmu bertujuan bukan hanya untuk memahami bagaimana ilmu pengetahuan diperoleh, diorganisasikan, dan digunakan, tetapi juga untuk mempelajari bagaimana ilmu pengetahuan berdampak pada kehidupan manusia secara keseluruhan. Metode ini melihat filsafat ilmu sebagai sarana untuk berpikir kritis secara keseluruhan. Dimana melibatkan pertimbangan makna dan imbas ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia.
Menurut I Nyoman dkk (2020:40) bahwa “Filsafat ilmu adalah upaya untuk menemukan dasar-dasar konsep, anggapan, dan postulat ilmu serta untuk membuka tabir dasar kerasionalan, pragmatis, dan keempirisan”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwasanya filsafat ilmu tidak hanya mempelajari konsep ilmiah, tetapi juga memperhatikan aspek filosofis. Evaluasi sifat dasar pengetahuan, rasionalitas, praktisitas ilmu pengetahuan, dan hubungannya dengan kerangka epistemologis dan logis. Filsafat ilmu memainkan peran penting dalam memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dasar-dasar dan konsekuensi dari pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah.
Filsafat ilmu juga mempunyai peran sentral dalam mengeksplorasi dan memahami konsep-konsep kunci seperti kebenaran, justifikasi, dan rasionalitas ilmiah. Secara epistemologis, filsafat ilmu secara kritis mengeksplorasi bagaimana kita dapat menilai kebenaran klaim ilmiah, mengajukan pertanyaan apakah kebenaran bersifat absolut atau relatif terhadap konteks tertentu. Selain itu, filsafat ilmu turut terlibat dalam debat antara realisme dan antirealisme, menyelidiki apakah teori-teori ilmiah merefleksikan realitas yang ada atau sekadar alat ukur untuk meramal dan menjelaskan suatu fenomena.
Baca Juga:Urgensi Assesmen Diagnostik dalam PembelajaranTantangan Biaya Pendidikan di Sabah: Sumbangan Pemerintah yang Besar, Namun Kesadaran Masyarakat Masih Rendah
Filsafat ilmu juga memperdalam pemahaman tentang dasar-dasar pengetahuan ilmiah dan mencari jawaban terhadap bagaimana kita dapat membenarkan suatu hipotesis ilmiah. Dalam konteks rasionalitas ilmiah, filsafat ilmu membawa fokus pada proses penalaran ilmiah, mengeksplorasi bagaimana para ilmuwan dan menjadi bagian integral dari diskusi filsafat ilmu tentang sifat dasar dan norma-norma rasionalitas dalam metode ilmiah.