PASUNDAN EKSPRES – Badan Geologi telah berhasil mengidentifikasi penyebab longsor cipondok Subang, yang menimpa kawasan wisata dan sumber mata air Cipondok, Kabupaten Subang. Menurut Badan Geologi, terdapat beberapa faktor yang memicu kejadian longsor tersebut.
Badan Geologi Ungkap Penyebab Longsor Cipondok Subang
Muhammad Wafid, Plt Kepala Badan Geologi, menjelaskan bahwa longsor terjadi akibat adanya bidang gelincir rotasi yang kemudian berkembang menjadi aliran bahan rombakan. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan air dan posisi longsor berada pada alur anak sungai.
“Longsoran tersebut membentuk gawir tapal kuda/melengkung serta morfologi tapal kuda melengkung masih nampak pada area persawahan atau bagian atas mahkota longsoran yang menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan daerah longsoran lama,” kata Wafid, Jumat (12/1/2024).
Baca Juga:9 Pinjol Terbaik Cepat Cair di 2024, Anti Ribet!Daftar Aplikasi Pinjol Legal OJK Bulanan Terbaru, Cepat Cair dan Bunga Rendah!
Dalam kejadian longsor ini, dua warga diketahui meninggal dunia, 11 orang lainnya mengalami luka-luka, dan menyebabkan kerusakan pada sejumlah bagian akibat tertimbun material longsoran.
Wafid menjelaskan bahwa faktor lain yang memicu longsor melibatkan morfologi cekungan. Kondisi ini menyebabkan air banyak terakumulasi di daerah rawan longsor.
“Kedua adalah litologi dimana terdapat kontak litologi bagian atas merupa tufa produk dari gunung api dan bagian bawah merupakan breksi dan lahar yang berasal dari gunung api tua. Yang ketiga sudah muncul retakan-retakan sebelumnya di area atas sekitar mahkota longsor,” ujarnya, saat menjelaskan penyebab longsor cipondok Subang.
Selain itu, curah hujan tinggi pada saat itu juga menjadi faktor pemicu longsor. Wafid mencatat bahwa hujan pada waktu tersebut termasuk dalam kategori hujan lebat.
“Longsor dipicu oleh curah hujan yang tinggi. Berdasarkan rilis dari BMKG curah hujan di Pos ARG Subang mencapai 17.6 mm/jam (16.50 – 17.50 WIB) dan tergolong hujan lebat,” tambahnya.