PASUNDAN EKSPRES-Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Putih Sari secara konsisten menggalakkan program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Karawang. Salah satu kegiatannya dengan melakukan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Lapangan Lampean, Kecamatan Lemahabang, pada Senin, 15 Januari 2024.
Putih Sari menyapa sekaligus mengajak ratusan warga yang hadir untuk mencegah stunting sejak dini.
“Stunting adalah kondisi di mana adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan tubuh pada anak akibat dari kurang gizi. Akibatnya, anak tersebut tidak memiliki berat badan dan tinggi yang ideal. Maka ini sangat mengancam generasi penerus, yaitu anak dan cucu kita,” ujar Putih.
Baca Juga:Wenny Haryanto Ajak Warga Kota Depok Optimalkan Bonus Demografi Melalui Pencegahan Stunting Sejak DiniMobil Box Hangus Terbakar Setelah Tabrak Pembatas Jalan di Gerbang Tol Sadang
Dia menegaskan, apabila generasi penerus terkena stunting, maka sumber daya manusia Indonesia kelak memiliki IQ rendah. Sebab, dampak jangka panjang dari stunting adalah akan terjadi gangguan pada otak yang berakibat menurun kecerdasan. Dampak lainnya adalah gampang terkena penyakit.
“Stunting ini, selain mengganggu pertumbuhan kesehatan fisik, juga menganggu pertumbuhan otak. Menurut penelitian, IQ orang Indonesia semakin menurun. Kondisi ini harus kita balik. Kita harus bersama-sama menjadikan masyarakat Indonesia unggul,” jelas Putih.
Ia pun menekankan agar warga dapat menerapkan program keluarga berencana (KB) dan memiliki asupan gizi baik yang menjadi salah satu cara untuk mencegah stunting. “Upaya penanggulangan stunting sangat penting. Dengan demikian, program KB di keluarga bapak-ibu sekalian harus bisa terwujud. Dan, ingat asupan gizi yang baik sangat penting sekali dalam pencegahan stunting ini,” kata Putih.
Dengan prestasi Kabupaten Karawang yang mampu menurunkan angka stunting di bawah 20 persen, Putih berharap Kabupaten Karawang dapat menjadi percontohan bagi wilayah lainnya. “Kami berharap Kabupaten Karawang ini bisa menjadi pilot project untuk wilayah lain dalam keberhasilan menurunkan angka stunting yang cukup baik. Kami juga terus melakukan penyadaran kepada masyarakat agar terhindar dari melahirkan generasi yang stunting,” kata Putih.
Sementara itu, anggota Tim Kerja Ketahanan Keluarga Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Dinda Aquariani menyampaikan bahwa pencegahan stunting harus dimulai dengan memberikan asupan gizi yang baik dari masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK).