PASUNDAN EKSPRES- Dalam upaya mengatasi perubahan iklim, salah satu langkah penting adalah membatasi emisi gas rumah kaca. Salah satu cara yang efektif untuk mencapai hal ini adalah dengan menggunakan energi secara lebih efisien. Menurut buku “Menyampaikan Pesan” (2019) oleh UNESCO, salah satu solusi efisien adalah pemanfaatan biofuel, yakni bahan bakar yang terbuat dari makhluk hidup atau produk limbahnya.
Biofuel mencakup berbagai sumber, seperti biomassa, kayu, arang, biogas (metana dari limbah), serta cairan seperti bioetanol dan biodiesel. Bioetanol dan biodiesel, misalnya, dihasilkan dari tanaman seperti jagung, tebu, kedelai, dan jarak.
Meskipun pembakaran biofuel menghasilkan gas rumah kaca, tanaman yang menjadi bahan bakunya menyerap karbon dioksida saat tumbuh, menciptakan suatu siklus yang lebih berkelanjutan. Oleh karena itu, biofuel menjadi alternatif ramah iklim dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Baca Juga:Resep Tongseng ala Pak Asep yang Mudah Dibuat di RumahBegini Tanggapan Singkat Puan Maharani Soal Mundurnya Maruarar Sirait dari PDIP
Jenis-jenis Biofuel:
Dikutip dari buku “Pengembangan Kurikulum IPA Terpadu SMP” (2020) oleh Avia Riza Dwi Kurnia, berikut adalah beberapa jenis biofuel yang dapat digunakan:
- Bioetanol:
- Bioetanol adalah alkohol yang dibuat dari biomassa seperti jagung, sorgum, kentang, gandum, tebu, bahkan batang jagung dan limbah sayuran.
- Biasanya dicampur dengan bensin untuk digunakan sebagai bahan bakar.
- Biodiesel:
- Biodiesel adalah minyak dari tumbuhan atau hewan yang dicampur dengan solar.
- Digunakan dalam industri yang menggunakan mesin diesel, contohnya adalah biodiesel dari kedelai.
- Biogas:
- Biogas dihasilkan dari limbah, seperti limbah kotoran sapi yang disimpan dalam reaktor rendah oksigen atau dari tempat sampah.
- Terdiri dari metana dan karbon dioksida (gas rumah kaca) dan dapat digunakan untuk transportasi, memasak, listrik, serta menggantikan gas LPG untuk keperluan rumah tangga.
Pemanfaatan biofuel sebagai sumber energi tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah dan pertanian. Dengan demikian, beralih ke biofuel menjadi langkah progresif menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.