PASUNDAN EKSPRES- Ekonom senior Faisal Basri mengeluarkan pernyataan mengenai desakan mundur terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Faisal menegaskan bahwa dirinya tidak secara langsung meminta agar keduanya mengundurkan diri, melainkan mengajak masyarakat untuk memberikan desakan serupa.
“Saya enggak (tidak mendesak langsung). Saya disclaimer, saya tidak berhubungan langsung dengan yang saya sebut. Jadi saya juga jaga jarak gitu,” ungkap Faisal di sela-sela Aksi Kamisan di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Meskipun demikian, Faisal mengungkapkan keyakinannya terhadap integritas Sri Mulyani, menyatakan bahwa 99 persen dia merasa resah. Menurutnya, para menteri, termasuk Sri Mulyani, sedang mempertimbangkan berbagai dampak jika memutuskan untuk mengundurkan diri.
Baca Juga:Sinopsis Film American Assasin Aksi Mendebarkan Dibalut Konflik Emosional dalam Dunia Mata-Mata3 Cara Top Up Free Fire Mudah Syekali
Faisal juga menyampaikan bahwa ia belum mendengar langsung pernyataan mundur dari Sri Mulyani maupun Basuki, dan menduga para menteri sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengambil langkah tersebut.
“Dengan demikian, mari kita terus menyuarakan desakan ini secara damai. Ayo kita suarakan terus, teman-teman suarakan terus (untuk mundur). Karena ini perjuangan moral. Dan ini paling peaceful. Engga pakai bakar-bakaran, enggak anarkis gitu,” tambahnya.
Desakan mundur terhadap menteri-menteri ini muncul setelah Faisal Basri menyampaikan kekecewaannya terhadap kebijakan Pemerintah Presiden Jokowi yang dianggap tidak netral dalam Pemilihan Presiden 2024. Faisal menyebutkan nama Sri Mulyani, Pramono Anung, dan Basuki Hadimuljono dalam seruannya.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, memberikan tanggapan terkait seruan tersebut, menyatakan bahwa seluruh menteri tetap kompak dan solid membantu Presiden Joko Widodo dalam memimpin pemerintahan hingga akhir masa jabatannya.
Ari juga menyoroti isu yang dianggap dilemparkan oleh beberapa pihak terkait kesiapan menteri untuk mundur atau ketidaknyamanan dalam pemerintahan, menantang untuk menanyakan kepada pihak yang menyebarkan isu tersebut.