PASUNDAN EKSPRES – Penculik online makin marak menargetkan anak-anak dan remaja. Diketahui jika akhir bulan lalu, pelajar Tiongkok yang berusia 17 tahun bernama Kai Zhuang dilaporkan hilang di dekat Salt Lake City negara bagian Utah, Amerika Serikat.
Hati-hati Penculik Online yang Mulai Marak
Dikutip Merdeka.com, Jumat (19/1/2024), dia ditemukan beberapa hari setelahnya, dalam keadaan sendirian dan kedinginan di dalam sebuah tenda di pegunungan di utara kota.
Pejabat mengungkapkan bahwa kasus ini merupakan bagian dari upaya kejahatan siber atau online yang dilakukan oleh para penjahat.
Baca Juga:Bikin Resep Gohyong yang Gurih ini di Rumah, Rasanya Mirip Abang-abang Kaki LimaSiap-siap Film Horor Baru: Film Pemandi Jenazah yang akan Menemani Kamu di Bulan Februari
Para penjahat tersebut berusaha untuk memperoleh uang tebusan sebesar USD80.000 atau sekitar Rp 1,2 miliar dengan meyakinkan keluarga Zhuang bahwa dia telah diculik.
Kasus Zhuang merupakan salah satu dari banyak kasus di mana penjahat yang tidak dikenal menargetkan pelajar Tiongkok di berbagai belahan dunia dan mengaku menculik mereka.
Para penjahat seringkali berpura-pura menjadi petugas kepolisian atau pejabat pemerintah Tiongkok.
Han Jiang Du Diao Seng, seorang yang memiliki pengetahuan tentang modus operandi para penculik online, menceritakan bagaimana mereka melakukan kejahatan mereka.
Seng telah memberikan bantuan kepada empat mahasiswa Tiongkok yang terperangkap dalam jaringan penculikan maya.
Cara Penjahat Menculik Korbannya
Para penjahat, yang menyamar sebagai pejabat Tiongkok, pertama-tama menanyakan kepada para siswa apakah mereka baru saja menerima uang dari keluarga mereka.
Jika siswa menjawab ya, penjahat akan berbohong kepada mereka.
Mereka mungkin memberitahu siswa bahwa uang tersebut dikirim secara ilegal atau memberitahu mereka bahwa keluarga mereka menjadi target penjahat.
Baca Juga:Resep Dadar Gulung Coklat yang Menggugah Selera, Manis Banget!Korban Kecelakaan Bus Rombongan Study Tour SMAN 1 Sidoarjo
Kemudian, mereka menginstruksikan para siswa untuk menghentikan komunikasi dengan keluarga mereka sementara para pejabat menyelidiki masalah tersebut.
Tindakan tersebut dengan cepat membuat keluarga tersebut yakin bahwa anak mereka telah diculik.
Dalam kasus yang ditangani oleh Seng, dia mengatakan bahwa para penjahat memaksa semua siswa untuk meninggalkan tempat tinggal mereka dan menginap di hotel.
Tindakan ini membuat keluarga mereka percaya bahwa siswa-siswa tersebut benar-benar telah diculik.
Seng menyatakan bahwa orang tua di Tiongkok cenderung enggan melaporkan kasus mereka kepada polisi Amerika.