PASUNDAN EKSPRES-Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hj. Nurhayati melaksanakan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kota/Kabupaten Garut di GOR AB Futsal Desa Cibodas Kecamatan Cikajang Garut Jawa Barat.
Nurhayati memberikan apresiasinya terhadap pemerintah daerah yang sudah menurunkan angka stunting dengan cukup signifikan.
“Kita targetkan diangka 14 persen yah. Meski sekarang masih diangka 20 an persen, tapi itu sudah bagus turunnya sudah signifikan dari awal 35 persenan,” katanya saat ditemui di lokasi, Sabtu 20 Januari 2024.
Baca Juga:Putih Sari Ingatkan Masyarakat Tidak Lakukan 4 T Untuk Cegah StuntingTarget Penurunan Stunting Kota Depok Turun Bawah Angka Nasional
Untuk menurunkan angka stunting Nurhayati mengatakan bahwa perlu adanya dukungan dari semua pihak.
Terutama dari pemerintah dan didukung oleh elemen masyarakat. “Tentu perlu adanya upaya-upaya, terutama dari masyarakat,” katanya.
Salahsatunya ialah dengan menjaga kebersihan lingkungan yang ada di wilayah masing-masing.
Pasalnya kata Nurhayati dengan kebersihan lingkungan tentu akan mendorong pola hidup sehat.
“Tentu yang perlu diperhatikan ialah keberhasilan lingkungan sekitar, dimana akan mendorong masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat,” katanya.
Ia juga tidak lupa memberikan amanat kepada para orangtua terutama bagi ibu hamil menyusui maupun yang sudah memiliki anak balita untuk memperhatikan asupan makanannya.
“Lagi hamil perbanyak protein hewani dan nabati seperti telur daging ayam ikan. Salah satunya lele, ikan kembung ikan gabus sumbet protein yang tinggi,” katanya.
Baca Juga:Begini 4 Langkah Pencegahan Stunting Sejak Dini Menurut BKKBNNurhayati Minta Orang Tua Perhatikan Penggunaan Gadget pada Anak
Itu semua menurutnya merupakan salah atau atau murah tapi sumber protein. Juga tidak boleh diberikan gula yang berlebihan termasuk susu yang di paking.
“Karena termasuk mengandung gula yang tinggi kalau ada yang memberikan susu dan merasa coklat dan strawberry sekali-sekali boleh tetapi Bu tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh terlalu sering apalagi jajanannya,” ucapnya.
“Anak-anak dikasih cilok dan dikasih seblak kenyang karena sudah diberikan makanan yang tidak bergizi sekali-sekali boleh tetapi jangan ketika makan karena harus diberikan makanan yang bergizi dan menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi,” ucapnya.(*)