PASUNDAN EKSPRES-Hasil Debat Cawapres 2024. Hari Minggu (21/1/2023), merupakan pelaksanaan Debat Capres-Cawapres keempat yang menjadi bagian dari rangkaian persiapan menjelang Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang. Debat ini menandai kali kedua bagi cawapres Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD untuk beradu argumen dalam satu panggung.
Debat Cawapres sebelumnya pada Jumat, 23 Desember 2023, menyoroti khususnya calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Berdasarkan analisis respons masyarakat yang dilakukan oleh Continuum Indef menggunakan pendekatan big data, pasangan Anies Baswedan dan Imin mendapat perhatian paling besar melalui platform X (sebelumnya Twitter) dengan jumlah perbincangan mencapai 13.300. Angka ini mengungguli pasangan calon lainnya, di mana Prabowo-Gibran mencapai 4.800 dan Ganjar-Mahfud 2.000.
Namun, pertanyaannya adalah, apakah perbincangan tersebut didominasi oleh sentimen positif atau justru sentimen negatif?
Baca Juga:PDIP Subang, Niko Rinaldo Belum Memberikan Tanggapan Mengenai kehadiran Ruhimat Dalam Deklarasi Prabowo-GibranRuhimat Dukung Prabowo Bersama Bang Ara, Hadir di Majalengka
Menurut riset Continuum Indef, sentimen negatif terhadap Anies-Imin setelah Debat Cawapres 2024 sangat signifikan, jauh melampaui pasangan calon lainnya. Prabowo-Gibran memiliki sentimen positif sebesar 77,69% dan sentimen negatif 22,31%, sementara Ganjar-Mahfud mendapatkan sentimen positif sebesar 64,03% dan sentimen negatif 35,97%. Kontras dengan pasangan Anies-Imin yang hanya mendapatkan sentimen positif sebesar 4,27%.
“Rendahnya sentimen positif terhadap Cak Imin disebabkan oleh penilaian netizen terhadap performanya selama debat yang dianggap kurang, yang bisa saja mempengaruhi elektabilitasnya bersama Anies,” kata hasil riset Continuum Indef, Minggu (21/1/2024).
Riset tersebut juga mencatat bahwa bila penilaian netizen diringkas dalam satu kata, Mahfud MD dianggap berpengalaman, Gibran luar biasa, dan Cak Imin dinilai banyak melakukan kesalahan (blunder).
Periode pengambilan data riset dilakukan pada 22 Desember 2023 pukul 19.00-21.50, dengan mengumpulkan 23.424 pembicaraan dari 17.125 akun Twitter. Puncak perbincangan tercatat terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.