PASUNDAN EKSPRES- Littel bangkok tanah abang siapa yang mencetuskan ide unik Ini?
Pasar Tanah Abang, pusat tekstil legendaris Jakarta, selalu punya cara untuk beradaptasi. Kali ini, ia hadir dengan wajah baru yang menggelitik: “Little Bangkok.”
Konsep wisata belanja ala Thailand ini sukses menyita perhatian, tapi siapa sebenarnya sosok di balik ide cerdik ini?
Baca Juga:Dari Mio Irit Sampai Ninja Gahar, Simulasi Kredit Motor Bekas Murah di Subang, Kuy!Raja Durian yang Mahal, Menelisik Alasan Dibalik Harga Durian Musang King
Investigasi singkat membawa kita ke Building Manager Pusat Grosir Metro Tanah Abang, Petersen Tindao. Beliaulah yang secara terbuka memaparkan potensi konsep ini.
Namun, Tindao lebih memilih fokus pada peluang “Little Bangkok” daripada mengungkapkan secara spesifik siapa yang pertama kali mencetuskan idenya. Ia menjelaskan tren berbelanja ke Bangkok sedang naik daun di Indonesia, dan banyak elemen unik di sana yang disukai masyarakat.
Menjawab kebutuhan itu, “Little Bangkok” hadir sebagai jembatan untuk mendekatkan pengalaman belanja ala Thailand ke masyarakat Indonesia.
Jadi, meski aktor tunggal pencetus ide sulit ditemukan, “Little Bangkok” jelas merupakan hasil kolaborasi kreatif. Manajemen Pasar Tanah Abang, tenant, bahkan mungkin pengunjung, pasti ikut berkontribusi dengan ide, masukan, dan adaptasi selama konsep ini digulirkan.
Yang menarik, konsep Little Bangkok tanah abang bukan sekadar polesan nama. Pembenahan fisik pasar, penataan gerai ala Chatuchak, hingga beragam kuliner khas Thailand mulai bermunculan.
Bahkan, pedagang pun didorong untuk belajar bahasa Thailand dasar agar memperkuat atmosfer Bangkok.
Ini menunjukkan “Little Bangkok” bukan sekadar hit cepat, tapi konsep yang dipikirkan matang dan dijalankan dengan komitmen. Buktinya, antusiasme pengunjung cukup tinggi, membuat area ini ramai dan bergairah.
Baca Juga:Debat Pilpres 2024 Soal Baterai Kendaraan ListrikApakah Buah Jeruk Segar Pemicu Asam Lambung Naik?
Namun, tentu saja tantangan tetap ada. Menjaga konsistensi suasana, kualitas produk, dan pelayanan adalah kunci agar “Little Bangkok” tidak sekadar tren semusim.
Selain Tindao, beberapa nama lain seperti pengelola gedung dan perwakilan pedagang juga disebut berkontribusi terhadap konsep ini. Namun, tak ada satu pihak yang secara eksplisit mengklaim sebagai pencetus tunggal.
Pada akhirnya, siapa pun yang menggagas “Little Bangkok,” keberhasilannya terletak pada keberanian berinovasi dan memahami kebutuhan pasar. Ia menjadi bukti bahwa adaptasi dan kreativitas bisa menyulap pasar tradisional menjadi magnet wisata belanja yang unik dan menjanjikan.