Subang – 26 Januari 2024 – Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati yang dibangun dengan biaya Rp2,5 triliun akan berganti nama menjadi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) H.E.L.M. Habibie. Hal ini diputuskan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada hari ini, Jumat (26/1/2024).
Bandara Internasional
“Penggantian nama ini sebagai bentuk penghargaan kepada almarhum Bapak H.E.L.M. Habibie, salah satu putra terbaik bangsa yang telah berjasa besar bagi Indonesia,” kata Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Gedung Sate.
Ridwan Kamil menjelaskan, penggantian nama bandara ini telah melalui proses diskusi yang panjang dengan berbagai pihak, termasuk keluarga Habibie. Ia berharap, perubahan nama ini dapat meningkatkan citra dan daya tarik bandara, serta menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Jawa Barat.
Baca Juga:3 Doa di Hari Jumat yang Paling MustajabKumpulan Doa di Hari Jumat Pagi, Insya Allah Berkah
“BIJB H.E.L.M. Habibie diharapkan menjadi bandara internasional yang berstandar dunia dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Jawa Barat,” ujar Ridwan Kamil.
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati diresmikan pada tanggal 1 Juli 2019. Bandara ini memiliki luas 1.800 hektar dan dilengkapi dengan terminal penumpang berkapasitas 5,6 juta penumpang per tahun. Bandara ini juga memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter dan lebar 60 meter, serta dapat menampung pesawat berbadan lebar.
Bandara ini ditargetkan dapat melayani 10 juta penumpang per tahun pada tahun 2025. Bandara ini juga diharapkan dapat menjadi hub penerbangan di wilayah barat Indonesia.
Habibie, Putra Bangsa yang Berjasa Bagi Indonesia
H.E.L.M. Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Ia merupakan Presiden ketiga Republik Indonesia yang menjabat pada tahun 1998-1999.
Habibie dikenal sebagai seorang jenius dalam bidang kedirgantaraan. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar doktor di bidang teknik penerbangan dari Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen, Jerman.
Habibie juga merupakan salah satu tokoh penting dalam pengembangan industri penerbangan di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi pada tahun 1978-1998.
Habibie meninggal dunia pada tanggal 11 September 2019 di Jakarta. Ia meninggalkan warisan yang besar bagi Indonesia, terutama di bidang kedirgantaraan.