PASUNDAN EKSPRES – Kapal Indonesia melewati laut merah dengan aman di saat situasi Laut Merah semakin memanas.
Diketahui di Laut Merah tengah terjadi beberapa serangan rudal milisi Houthi ke kapal-kapal yang melintas.
Hal tersebut dilakukan sebagai aksi perlawanan Houthi atas perang Israel ke Gaza, Palestina.
Baca Juga:Wow! Indonesia Peringkat Pertama sebagai Negara dengan Tinggi Penduduk Terpendek di Dunia Menu Sosis Crispy untuk Camilan atau Teman Makan Nasi yang Kres-kres
Kapal Indonesia Melewati Laut Merah dengan Aman
Banyak kapal yang memutuska merubah rute atau bahkan menghindari rute Laut Merah karena adanya ketegangan tersebut.
Tapi, dilaporkan ada dua kapal tanker yang berhasil melewati Laut Merah.
Kapal-kapal itu adalah kapal tanker Pertamina Gumsunoro berbendera Indonesia dan Free Spirit berbendera kepualauan Marshall.
Dikutip Viva.co.id, Senin (29/1/2024), kedua kapal tanker tersebut mengangkut bahan bakar berat dan sebelumnya berlabuh di Fujairah, yang merupakan salah satu pusat bahan bakar minyak terbesar di dunia, yang terletak di Uni Emirat Arab (UEA).
Dalam seminggu terakhir, kedua kapal tersebut telah memberikan sinyal menuju pelabuhan Arab Saudi di Laut Merah dan berhasil melewati perairan yang saat ini tengah dipenuh oleh ketegangan.
Selain itu, perusahaan minyak raksasa Arab Saudi, Aramco, juga dapat melewati Selat Bab al-Mandab melalui jaringan pipa minyak yang menghubungkan fasilitas minyak di Timur Arab Saudi.
Akibat ketegangan di Laut Merah, 15 kapal tanker minyak memilih rute yang lebih panjang di sekitar Tanjung Harapan dari kedua arah.
Baca Juga:5 Ide Dekorasi Imlek yang Bikin Rumah Cantik, Rayakan Imlek dengan BahagiaResep Kue Lapis Coklat untuk Sajian Camilan Keluarga, Manis dan Legit!
Rute ini membutuhkan waktu hingga tiga minggu untuk perjalanan antara Asia dan Eropa. Sementara itu, tujuh kapal lainnya masih berada di Teluk Aden atau di bagian utara Laut Merah.
Menurut Mary Melton dari perusahaan analisis Vortexa, volume lalu lintas kapal tanker minyak yang melintasi Selat Bab al-Mandab mengalami penurunan sebesar 58% dibandingkan rata-rata pada periode yang sama pada tahun 2023, khususnya pada tanggal 13-17 Januari.
Dia juga menjelaskan bahwa kapal tanker yang membawa bahan bakar seperti solar dan bahan bakar pesawat terkena dampak yang lebih besar dibandingkan dengan kapal tanker yang mengangkut bahan bakar lainnya.
(ipa)