Pojokan 186, Pemilihan Ketua Koperasi
Vox Populi, Vox Dei! Suara rakyat adalah suara Tuhan! Bukan suara rakyat bisa dibeli Tuan!
Jargon Yunani itu terbukti ada dan nyata.
Murni suara nurani rakyat pemilih menentukan pemimpin.
Kaidah itu terlaksana ketika pemilihan ketua Koperasi Pegawai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Jumat, 26 Januari 2024 lalu di Kuningan Jawa Barat.
Lima (5) kandidat ketua pelaksana dan lima (5) kandidat ketua Pengawas Koperasi Pegawai BPIP disampaikan dihadapan pegawai BPIP, sebagai pemilik hak suara.
Baca Juga:Pojokan 185, IntegritasPenjualan Meningkat, Ini Upaya PLN Listriki Sektor Bisnis dan Industri Sepanjang Tahun 2023
Pemilihan yang menggunakan teknologi digital ini memudahkan proses penyaringan ketua terpilih.
Pun pada isu pemilihan nama koperasi, besaran simpanan wajib pertama, simpanan bulanan, lamanya kepengurusan serta jenis usaha.
Semua dilakukan berdasarkan prinsip suara terbanyak. Efisien, tak berbiaya dan tak banyak drama konflik atau pengerahan massa untuk bakal calon ketua Koperasi Pegawai BPIP.
Memang tak ada debat kandidat ketua koperasi.
Sebab tak ada yang perlu diperdebatkan.
Yang ada justru keinginan bersama membentuk koperasi.
Siapapun ketua yang terpilih, tak masalah, tetap didukung semua.
Tak ada suara yang dipengaruhi atau terpengaruh iming-iming dan janji-jani para kandidat.
Tak ada tim sukses yang berlomba-lomba memasang strategi dan cara untuk meraih suara pemilih.
Serta hingar binger debat kandidat, berikut dengan gimik yang pantas dan tidak pantas.
Semua itu,tak ada dalam pemilihan ketua Koperasi Pegawai BPIP.
Pemilihan berjalan dengan aman, damai, cepat, jujur, adil dan diterima oleh semua pihak.
Baca Juga:Advokasi Beragama Kuatkan Kerukunan Kehidupan Beragama di SekolahPojokan 184, Mendengarkan
Pilihan yang tanpa rekayasa, namun tetap memerhatikan track record para kandidat, independent, bebas dan merdeka.
Siapapun boleh sesuka hati memilih kandidat yang disukainya.
Dan tak protes ketika pilihan yang disukainya tak menang dalam pemilihan.