PASUNDAN EKSPRES-Serangan Drone terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Yordania pada Minggu, 28 Januari 2024, telah menewaskan tiga tentara AS dan melukai 34 lainnya.
Serangan tersebut telah memicu kemarahan AS dan memicu spekulasi bahwa hal ini dapat mengarah pada eskalasi ketegangan antara AS dan Iran.
Serangan Drone Yordania
Serangan drone terjadi pada sekitar pukul 03.00 waktu setempat di sebuah pos terdepan yang dikenal sebagai Tower 22, yang terletak di dekat perbatasan Yordania-Suriah.
Baca Juga:Presiden Biden Respons Terhadap Serangan Drone di Yordania, Kataib Hizbullah: Milisi yang disalahkan dan Didukung IranKonflik Rudal Memanas antara Militer AS dan Houthi Yaman di Laut Merah, Serangan Terbaru
Serangan tersebut menghantam dua bangunan di pos terdepan, termasuk barak yang menampung tentara AS.
Pasukan AS mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh dua drone yang dikendalikan jarak jauh.
Drone-drone tersebut membawa muatan bahan peledak yang kuat dan menyebabkan kerusakan parah pada bangunan di pos terdepan.
Iran telah berulang kali membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Naser Kanani, mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh kelompok-kelompok perlawanan di kawasan tersebut yang merespons kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza.
Namun, AS dan sejumlah negara Barat telah menyalahkan Iran atas serangan tersebut.
Presiden AS, Joe Biden, mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan “aksi terorisme” yang dilakukan oleh “militan radikal yang didukung Iran”.
Eskalasi Ketegangan
Serangan drone tersebut telah memicu kemarahan AS dan memicu spekulasi bahwa hal ini dapat mengarah pada eskalasi ketegangan antara AS dan Iran.
Baca Juga:Resmi, Pinjaman Online Indodana, yuk Pinjam SekarangCerita Unik dari City Ground! Arsenal Raih Kemenangan Dramatis 2-1 atas Nottingham Forest
AS telah meningkatkan tekanannya pada Iran dalam beberapa bulan terakhir, termasuk dengan menerapkan sanksi-sanksi baru dan melakukan latihan militer di kawasan tersebut.
Iran, di sisi lain, telah meningkatkan kegiatan militernya di kawasan tersebut, termasuk dengan meluncurkan serangan rudal dan drone ke sasaran-sasaran AS.
Serangan drone ke Yordania merupakan salah satu serangan terburuk yang pernah terjadi terhadap pasukan AS di kawasan tersebut.
Serangan tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya konflik terbuka antara AS dan Iran.
Dampak Serangan
Serangan drone tersebut telah menimbulkan sejumlah dampak, baik bagi AS, Iran, maupun kawasan tersebut.
Bagi AS, serangan tersebut merupakan pukulan telak bagi reputasinya di kawasan tersebut.