PASUNDAN EKSPRES-Tiga anggota militer Amerika Serikat tewas dan puluhan lainnya terluka di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah dalam serangan drone pada Minggu (28/1/2024), seperti yang diungkapkan oleh Presiden Joe Biden.
Biden menyalahkan kelompok militan radikal yang didukung Iran atas serangan tersebut.
Ini merupakan serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak perang Israel-Hamas pada 7 Oktober, menciptakan kejutan di seluruh Timur Tengah.
Baca Juga:Resmi, Pinjaman Online Indodana, yuk Pinjam SekarangCerita Unik dari City Ground! Arsenal Raih Kemenangan Dramatis 2-1 atas Nottingham Forest
Dalam pernyataannya, Biden menyebut kelompok militan tersebut beroperasi di Suriah dan Irak, didukung oleh Iran.
Beberapa pasukan AS yang terluka dievakuasi secara medis dari pangkalan untuk perawatan lebih lanjut.
Serangan drone terjadi dekat barak pada pagi hari, di mana dua pejabat AS menyatakan bahwa kelompok militan radikal yang didukung Iran di Suriah dan Irak bertanggung jawab.
Perlawanan Islam di Irak, yang didukung Iran, mengklaim melakukan serangan di tiga pangkalan, termasuk satu di perbatasan Yordania-Suriah.
Reaksi dari Partai Republik menilai serangan sebagai kegagalan kebijakan Biden terhadap Iran.
Senator Tom Cotton menyerukan pembalasan militer yang dahsyat terhadap pasukan teroris Iran, sementara Mitch McConnell mengkritik kelambanan Biden yang makin menguatkan musuh-musuh Amerika di Timur Tengah.
Militer AS menyebut serangan terjadi di pangkalan timur laut Yordania, tanpa menyebutkan nama pangkalan tersebut.
Baca Juga:Arsenal Raih Kemenangan 2-1 atas Nottingham Forest: Review PertandinganWow! 4 Ciri Kucing Persia Medium yang Spesial, Nomor 4 Yang Paling Memikat Hati
Aktivitas militer AS di Yordania dapat menjadi isu sensitif, terutama saat konflik Israel-Hamas, meningkatkan kekhawatiran di Yordania terkait perluasan perang.