PASUNDAN EKSPRES – Amerika Serikat melancarkan serangan di Irak dan Suriah. Amerika Serikat melakukan serangan udara di Irak dan Suriah terhadap lebih dari 85 target yang terkait dengan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan kelompok-kelompok militan yang didukung oleh mereka.
Amerika Serikat Melancarkan Serangan di Irak dan Suriah
Serangan ini dilakukan sebagai tindakan balasan atas serangan yang menewaskan sejumlah besar personel militer Amerika Serikat. Akibat serangan tersebut, hampir 40 orang dilaporkan tewas.
Dikutip Reuters, Sabtu (3/2/2024), serangan tersebut merupakan respons pertama yang dilakukan sebagai tanggapan terhadap serangan yang terjadi akhir pekan sebelumnya di Yordania oleh kelompok militan yang didukung oleh Iran.
Baca Juga:6 Kue Khas Imlek Pembawa Kebaikan, Wajib ada di Meja Makan Kamu Biar Hidup Makin Bahagia5 Tips Mengeringkan Baju saat Musim Hujan, Ampuh Langsung Kering No Basah-basah
Serangan ini melibatkan penggunaan pesawat pengebom B-1 yang diterbangkan dari Amerika Serikat. Selain itu, akan lebih banyak lagi operasi militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat dalam beberapa hari ke depan.
Serangkaian serangan tersebut memperburuk konflik yang telah meluas ke wilayah tersebut sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, setelah serangan yang mematikan oleh kelompok militan Palestina terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.
Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nassar Kanaani mengatakan jika serangan tersebut merupakan sebuah kesalahan strategis dari Amerika Serikat yang akan menghasilkan ketegangan dan ketidakstabilan.
Pemerintah Irak telah memanggil duta besar Amerika Serikat di Baghdad sebagai tindakan protes.
Pasukan Mobilisasi Populer Irak, yang terdiri dari kelompok-kelompok yang didukung oleh Iran dan merupakan bagian dari pasukan keamanan negara, melaporkan bahwa 16 anggota mereka, termasuk pejuang dan petugas medis, tewas dalam serangan tersebut.
Pemerintah sebelumnya juga mengatakan jika beberapa warga sipil berada dalam korban yang tewas sebanyak 16 orang tersebut.
Menurut Rami Abdulrahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan perkembangan perang di Suriah jika serangan tersebut mengakibatkan tewasnya 23 orang yang bertugas menjaga lokasi-lokasi yang menjadi sasaran serangan tersebut.
Baca Juga:Ayam Bumbu Kuning untuk Menu Santap dengan Nasi Hangat, Menggoda Banget!Ini Dia Profil Pemain Film Agak Laen, Film Komedi Horor yang Seru
Menurut Letnan Jenderal AS Douglas Sims, Direktur Staf Gabungan, serangan tersebut berhasil menyebabkan ledakan sekunder yang cukup signifikan ketika bom mengenai persenjataan militan.
Ia mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan dengan sadar bahwa kemungkinan akan ada korban di antara mereka yang berada di dalam fasilitas tersebut.