PURWAKARTA-Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kujang mengalokasikan 5.000 kupon diskon pupuk nonsubsidi bagi para petani di Kabupaten Purwakarta.
Melalui kegiatan bertajuk “Gebyar Diskon Pupuk”, ke-5.000 kupon tersebut dibagikan kepada para petani di Gudang Lini III, Purwakarta I – Sukatani (C318) pada Sabtu (3/2/2024).
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kujang Yuni Setyaningrum mengatakan, pemerintah melalui Kementerian BUMN menugaskan PT Pupuk Kujang untuk menggelar “Gebyar Diskon Pupuk”.
“Yakni berupa potongan harga hingga 40 persen untuk pupuk nonsubsidi
Baca Juga:Seorang Remaja di Pabuaran Hanyut Terbawa Arus SungaiKPU Mulai Geser Logistik Pemilu, Baru 7 KecamatanÂ
Urea Nitrea dan NPK Phonska Plus. Yakni, dari harga Rp450 ribu menjadi Rp270 ribu,” kata Yuni kepada wartawan di lokasi.
Yuni menyebutkan, setiap petani mendapatkan satu kupon yang langsung digunakan untuk membeli pupuk nonsubsidi 25 kg Urea Nitrea dan 25 kg Phonska Plus dengan harga diskon di lokasi acara.
“Untuk memeriahkan acara “Gebyar Diskon Pupuk” ini, kami juga menyiapkan puluhan doorprize untuk para petani. Yaitu, berupa LED TV, sepeda dan jet spray,” ujarnya.
Yuni juga mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, dalam hal ini Dinas Pangan dan Pertanian, yang turut mendukung berlangsungnya kegiatan tersebut.
“Apresiasi yang sama juga kami sampaikan kepada KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) yang juga turut menyukseskan “Gebyar Diskon Pupuk” ini,” ucap Yuni.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Sri Midan Jaya memberikan gambaran umum kondisi pertanian di wilayahnya itu.
“Luas baku sawah di Purwakarta 17.970 hektare. Namun luas panennya mencapai 48.000 hektare. Artinya, rata-rata panen di Purwakarta bisa dilakukan dua sampai tiga kali panen,” kata Midan.
Baca Juga:Linda Megawati Bersama BKKBN Sosialisasi Program Bangga KencanaCaleg Indra Kardiansyah Gelar Konsolidasi Pemenangan Bersama Warga SubangÂ
Dijelaskannya, pada 2024 ini berdasarkan alokasi pupuk yang diberikan oleh provinsi, Kabupaten Purwakarta hanya mendapatkan 49 persen saja dibandingkan tahun sebelumnya.
“Untuk urea misalnya, tahun ini alokasinya hanya 8.140 ton dari sebelumnya 14.000 ton. Sementara NPK alokasi tahun ini hanya 3.800 ton dari sebelumnya 7.075 ton,” ujar Midan.
Di sisi lain, kata Midan, mulai 2023 hanya sembilan varietas yang disubsidi. Di antaranya, padi, jagung dan kedelai untuk tanaman pangan. Kemudian, cabai, bawang merah, bawang putih untuk tanaman hortikultura. Lalu, ada tebu, kakao, dan kopi rakyat untuk tanaman perkebunan.