Oleh : Ujang Bawon Sobarna Jaya
Kita mengenal Soekarno sebagai bapak proklamator, Soeharto bapak pembangunan, BJ Habibie bapak teknologi, Gusdur bapak pluralisme, Megawati ibu penegak konstitusi dan SBY bapak perdamaian. Lalu Jokowi ? sebut saja bapaknya Gibran atau bapak Bansos usul kami.
Padahal di 2019 Jokowi pernah akan diberi gelar Bapak Pembangunan Desa oleh APDESI, akan tetapi ditolak oleh jokowi. Alasanya, Jokowi menilai yang layak disebut Bapak Pembangunan Desa adalah para perangkat desa. Penolakan disampaikan Jokowi saat hadir di acara Silaturahmi Nasional Desa oleh APDESI 2022 silam.
Langkah penolakan Jokowi terhadap penyematan gelar sebagai bapak Pembangunan Desa merupakan sikap yang tepat. Karena akhir-akhir ini, menjelang pemilu 2024 Jokowi menunjukan sikap yang jelas yakni sebagai bapaknya Gibran atau kalo boleh kita semati satu gelar lagi yakni dengan bapak Bansos.
Baca Juga:Presiden Jokowi Olahraga di Gasibu Tutup Kunjungan di Bandung Hari IniStreaming Persib Bandung vs Persis Solo, Duel Sengit di Bandung Lautan Api
Jokowi menunjukan sikap gamblang sebagai bapaknya Gibran, dengan pernyataan kontroversial bolehnya Presiden berkampanye, di depan Prabowo dan petinggi TNI. Yang mana Prabowo adalah incumben Calon Presiden yang berpasangan dengan Gibran putra sulungnya. Tentu publik dapat menangkap kemana Jokowi berpihak. Dengan sikap cawe-cawe Jokowi ini mengugurkan asa pemilu yang berkeadilan.
Ekspresi geram dan prihatin terhadap kualiatas demokrasi di Indonesia ditunjukan oleh para civitas akademika di berbagai kampus di di Indonesia. Kritik civitas akademika kali ini menjadi beda , karena di mulai oleh para Guru Besar artinya menggabarkan kegentingan terhadap kualitas demokrasi di Indonesia.
Jokowi Bapak Bansos?
Selain berhasil menjadi bapaknya Gibran, Jokowi pun pantas disebut menjadi bapak Bansos. Sebab Jokowi kerap aktif turut serta membagikan Bansos kelapangan. Apalagi akhir-akhir ini mendekati pemilu.
Selama periode 2014-2018, realisasi belanja bansos berkisar antara Rp49 triliun sampai Rp97 triliun per tahun. Kemudian pada 2019, untuk pertama kalinya belanja bansos melampaui Rp100 triliun apakah kenaikan ini berhubungan dengan adanya pemilu?Bisa Jadi.
Titik tertinggi pengeluaran APBN untuk bansos di tahun 2020 yakni mencapai 200 Triliun. Hal ini menjadi wajar karena persentase penduduk miskin Indonesia pada September 2020 tercatat meningkat imbas pandemi.