PASUNDAN EKSPRES- Analisis Pakar Politik, Pada kesempatan debat Capres 2024, moderator mengajukan pertanyaan kepada Pak Agus dan Prof Burhan mengenai bagaimana seharusnya calon presiden menyampaikan gagasan kebijakan publik.
Pak Agus menjelaskan bahwa gagasan tersebut harus memiliki dasar hukum dan data yang jelas, mengingat implementasi kebijakan memerlukan landasan yang kuat.
Pak Agus juga membahas pentingnya data yang akurat untuk mendukung gagasan, terutama dalam konteks perubahan kebijakan seperti memberikan makanan dan susu gratis.
Baca Juga:Gesture Gibran Disorot Saat Dampingi Prabowo Minta Maaf Ke Anies dan Ganjar di Debat Capres FinalGasss, Bangun Usaha Modal 1 Juta, Begini Menurut Raymond Chin – Langsung Praktek!
Dengan menggali data yang tepat, calon presiden dapat menyampaikan rencana kebijakannya dengan landasan yang kuat.
Prof Burhan menyoroti perubahan sikap Anis dalam debat terakhir, di mana Anis menampilkan sisi empatik dan elegan.
Sementara Prabowo meningkatkan performa meskipun masih perlu perbaikan substansial.
Ganjar, meski dilematis dalam posisinya, berusaha membangun adu argumen antar calon presiden.
Pertemuan kingmaker yang belum terjadi menjadi pembahasan menarik.
Prof Burhan menekankan bahwa potensi besar terjadi dalam politik Indonesia, di mana perbedaan ideologis minim, dan elite politik cenderung terjebak dalam politik kartel.
Dalam konteks ini, persaingan politik tidak dibangun atas perbedaan substansial.
Moderator juga menyinggung gestur dari ketiga calon presiden. Anis menggunakan bahasa isyarat, Prabowo meminta maaf dengan gestur yang rendah hati, dan Ganjar berusaha membangun adu argumen.
Prof Burhan menilai penampilan Prabowo yang membaik, sementara Anis menampilkan wajah yang berbeda.
Pentingnya pertemuan kingmaker untuk konsolidasi politik dan potensi besar landscape politik di Pemilu 2024 menjadi sorotan pembahasan.
Baca Juga:Ternyata Begini, 5 Strategi Marketing Untuk Bisnis Cemilan dari Pandji Pragiwaksono, Cek Disini Untuk Ilmunya!13 Ide Usaha di Desa yang Laris Sepanjang Masa, Nomor 1 Apakah Bisa Berpotensi?
Secara umum, politik Indonesia cenderung tidak didasarkan pada perbedaan ideologis, membuat kesepakatan dan aliansi sangat mungkin terjadi setelah Pemilu.
Pak Agus menyoroti pentingnya realisasi program yang diusung oleh calon presiden.
Program Ganjar terkait internet gratis dianggap sulit direalisasikan dalam 5 tahun, sementara program Anis terkait makan gratis memiliki tantangan pembiayaan yang besar.
Meskipun demikian, implementasi program akan bergantung pada anggaran yang tersedia dan kesiapan tim pemerintahan.
Debat Capres 2024 menunjukkan bahwa realitas program-program ini masih harus dihadapi dengan serius, dan implementasinya akan menjadi fokus utama publik setelah pemilihan.