PASUNDAN EKSPRES – Hai sahabat Tani! Pupuk organik cair terbaik, saripati dari fermentasi bahan-bahan organik, telah menjadi pilihan utama bagi banyak petani. Selain mudah dalam pembuatannya dan pengaplikasiannya, pupuk ini terbukti secara sistemik dapat menyuburkan tanah dan lahan pertanian.
Sebelum kita mulai, mari kita pahami bahwa pupuk organik cair terbaik ini telah melalui proses fermentasi selama 14 hari, menghasilkan kandungan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan djakababa, menjadikannya pupuk organik cair yang sangat bermanfaat.
Baca Juga:Elkan Baggot Main 90 Menit Bersama Bristol Rovers, Skor Menyakitkan, Tapi Prestasi yang MengesankanStatistik Elkan Baggott, Dan Kalsemen Sementara Bristol Rovers Setelah Kalah dari Fleetwood Town
PGPR merupakan kumpulan mikroorganisme penambat nitrogen dan pelarut fosfat yang hidup di perakaran tanaman. Mereka tidak hanya membantu penyerapan unsur hara oleh tanaman, tapi juga memproduksi fitohormon yang mendukung pertumbuhan tanaman dan menekan aktivitas jamur patogen.
Dalam pembuatan kali ini, @Penyuluh Pertanian Lapangan menggunakan bahan baku akar putri malu sebagai alternatif dari akar bambu. Prosesnya dimulai dengan merebus dedak, gula, terasi, dan kapur sirih, lalu mencampurnya dengan akar putri malu yang sudah direndam, kecambah, dan air hujan.
Setelah proses pencampuran, semua bahan dikemas dalam kain bersih dan diikat erat, lalu disimpan di tempat teduh selama 21 hari untuk fermentasi. Hasilnya adalah pupuk organik cair berkualitas dengan aroma yang kuat, menandakan kehadiran djakababa, jamur keberuntungan yang bermanfaat bagi tanaman.
Penggunaannya juga mudah, dengan dosis yang telah dicoba dan terbukti efektif. Untuk aplikasi semprot, cukup campurkan 10 ml pupuk per liter air, sedangkan untuk aplikasi kocor, gunakan 20 ml per liter air untuk tanaman hortikultura, dan sesuaikan dosisnya untuk tanaman keras.